Pembukaan Festival Cycloop 2018 Disuguhkan Tarian Nasional

685
Caption : Bupati Jayapura, Mahius Awoitauw, S.E., M.Si, didampingi Staf Ahli Gubernur Papua, Ani Rumbiak, ketika menekan tombol Sirine dan menabuh Tifa sebagai tanda dibukanya Festival Cycloop 2018
Caption : Bupati Jayapura, Mahius Awoitauw, S.E., M.Si, didampingi Staf Ahli Gubernur Papua, Ani Rumbiak, ketika menekan tombol Sirine dan menabuh Tifa sebagai tanda dibukanya Festival Cycloop 2018

SENTANI, PapuaSatu.com – Pembukaan Festival Festival Cycloop 2018 disuguhkan tarian-tarian tradisional yang dibawakan masyarakat asli kabupaten Jayapura, pada hari Sabtu, 8 Desember 2018

Pembukaan Faestival Sycloop dibuka langsung oleh Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si, didampingi Staf Ahli Gubernur Papua, Ani Rumbiak dan dihadiri langsung Koordinator Dewan Adat Suku (DAS) Daniel Toto adan para muspida kabupaten Jayapura.

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, S.E, M.Si dalam sambutannya mengapresiasi upaya nyata dari para komunitas warga dan juga anak-anak muda yang tergabung dalam Tim Kreatif, yang mengkampanyekan upaya pelestarian dan juga perlindungan Cagar Alam Cycloop (CAC).

Bahkan orang nomor satu di  Khenambay Umbay ini menyampaikan terima kasih kepada para pemangku kepentingan mulai dari instansi pemerintah hingga Lima (5) Dewan Adat Suku Sentani (DASS) yang telah menyelenggarakan Festival Cycloop 2018.

Bupati Mathius mengakui bahwa  kegiatan yang baru saja diselenggarakan seharusnya merupakan tugas pemerintah, tetapi sudah digaungkan dan dilaksanakan oleh para komunitas. “Kedepannya kita harus bersinergi untuk menggelar kegiatan seperti ini,” katanya.

Bupati Mathius menuturkan Gunung Cycloop telah dicanangkan oleh pemerintah pusat untuk dilindungi dengan menjadikannya sebagai Cagar Alam Cycloop. Karena didalamnya terdapat tumbuhan serta hewan endemik dan memiliki keunikan tersendiri.

“Kerusakan Cycloop akan mengganggu dan juga mengancam kehidupan kita semua, sehingga apa yang digagas oleh anak-anak mda dan para komunitas warga ini, atas nama Pemerintah Kabupaten Jayapura saya ucapkan terima kasih. Karena semangat dan juga kreativfitas yang luar biasa ini bisa mengkampanyekan perlindungan Cycloop,” tukasnya.

Ia meminta agar semua pihak harus bergandengan tangan untuk melindungi dan melestarikannya dari berbagai kerusakan, karena Cycloop merupakan sumber air bagi warga di Kabupaten/Kota Jayapura.

Sementara itu Koordinator Tim Kreatif Festival Cycloop 2018, Rhidian Yasminta Wasaraka dalam laporannya mengatakan, rangkaian Festival Cycloop 2018 ini dimulai dari tanggal 6-8 Desember 2018 dan sudah terlaksana dengan lancar dan aman hingga acara puncaknya pada tanggal 8 Desember 2018.

Festival Cycloop tersebut diawali dengan kegiatan FGD (Focus Disscussion Group) pada tanggal 6 Desember 2018, dilanjutkan dengan konvoi kendaraan pada 7 Desember 2018 dan di acara puncaknya ada tari-tarian pada 8 Desember 2018 di Pasir VI, Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura.

“Kegiatan bisa terlaksana atas peran dari para anak muda yang terdiri dari berbagai komunitas seperti dari Forum Komunitas Jayapura, Silva Ottow Geisler, IOF Pengda Papua, USAID Lestari dan LMR-RI Komwil Papua,” ucapnya.

Selain itu, para Jurnalis di Jayapura dan sekitarnya, komunitas buta tuli Jayapura, komunits Clean and Clear The City Jayapura, Earth Hour Komunitas Jalan-jalan Sore dan para komunitas motor maupun mobil. Selain itu juga ada dari mitra masyarakat Polhut (MMP), Dewan Adat Suku Sentani (DASS), RRI dan Rock FM.

“Kami merasa bersyukur karena dalam kegiatan yang diselenggarakan mendapat dukungan penuh dari Korem 172/PWY, Yonif RK 751, PLN, PDAM Jayapura, Telkomsel, Pertamina, USAID Lestari dan BBKSDA Papua,” imbuhnya. [mi/loy]