Kokohkan Kedaulatan Bangsa, TNI AD Gelar Sosialisasi WK dan BN

645

MANOKWARI, PapuaSatu.com – Guna memperkokoh keyakinan dan rasa cinta tanah air terhadap bangsa dan negera, Satuan Komando Wilayah (Satkowil) Teritorial TNI AD rutin menggelar sosialisasi Wawasan Kebangsaan (WK) dan pembekalan Bela Negara (BN), seperti yang dilaksanakan oleh Dandramil 1703-04 Warmare Lettu Inf. Sudiyantoro kepada masyarakat di Distrik Masni, Manokwari, Papua Barat, Rabu (18/10/2017).

Kegiatan yang berlangsung di aula Distrik Masni itu, diikuti Ratusan warga dari berbagai komponen yakni PNS, Aparat Kampung, Pemuda, dan Siswa setempat.

Dandramil 1703-04 Warmare, Lettu Inf. Sudiyanto mengatakan, pelaksaan sosialisasi ini sangat penting dan ini adalah tugas dan tanggungjawab Satkowil Teritoril TNI AD.

Dijelaskanya, kegiatan pembekalan wawasan kebangsaan dan bela negara tersebut dilaksanakan lebih spesifik bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme  kepada  aparat, pemuda, siswa agar dapat diketahui dan dipahami.

Pasalnya, tugas membela negara kedaulatan bangsa bukan hanya tugas TNI semata, namun tugas dan tanggungjawab semua warga negara sesuai dengan Undang-Undang 945, karena perjuangan dalam merebut kemerdekaan dilakukan oleh semua komponen bangsa maka untuk mempertahankan kemerdekaan juga tugas dan tanggungjawab semua warga negara.

Kemudian, Danramil Warmare juga menjelaskan pengertian wawasan kebangsaan yaitu cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya. Dimana, menurutnya, harus mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan,”ujar Dandramil Warmare.

Untuk itu, lanjut Dandramil Warmare, melalui kegiatan wawasan kebangsaan ini, diharapkan semakin dapat menumbuhkan dan memperkokoh keyakinan dan rasa cinta tanah air terhadap bangsa dan negara.

“Sehingga, nantinya pemahaman kebangsaan akan lebih mudah untuk ditransfer kepada keluarga, yang akan membawa dampak lebih cepat terhadap perubahan suatu bangsa,”tandas Dandramil Warmare. (Free)