JAYAPURA, PapuaSatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mencatat terjadi kenaikan ekspor dari Provinsi Papua di Bulan September 2022 yang mencapai US$783,27 Juta, atau naik 42,60 persen dibandingkan Agustus 2022 yang tercatat senilai US$549,26 Juta.
Demikian juga dengan impor Papua pada September 2022 yang tercatat senilai US$61,20 juta, atau naik 108,58 persen dibandingkan Agustus 2022 yang tercatat senilai US29,34 Juta.
“Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua pada bulan ini hanya berupa ekspor non migas,” ungkap Ahmad Fauzi, Koordinator Statistik Distribusi BPS Papua dalam siaran persnya, Senin (17/10/22).
Dimana ekspor terbesar masih berasal dari pelabuhan Amamapare Timika, yaitu senilai US$779,77 atau sebesar 98,66 persen dari total ekspor Papua.
Secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari hingga September 2022 adalah senilai US$4.877,80 juta atau meningkat 57,74 persen dibandingkan total ekspor Januari hingga September 2021 yang senilai US$3.092,28 juta.
Sementara untuk nilai ekspor golongan bijih logam, terak dan abu (H526) pada September 2022 tercatat senilai US$779,77 atau naik sebesar 44,06 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang senilai US$541,29 juta.
“Golongan biji logam, terak dan abu berasal dari PT Freeport Indonesia dan dimuat di pelabuhan Amamapare di Kabupaten Mimika,” jelasnya.
Untuk ekspor golongan kayu dan barang dari kayu (HS44) tercatat senilai US$3,21 juta.
Sedangkan ekspor golongan ikan dan hewan air lainnya (HSO3) senilai US$0,13 juta yang dikirim langsung melalui bandara Frans Kaisiepo, Kabupaten Biak.
Nilai kumulatif ekspor golongan biji logam, terak dan abu pada periode januari September 2022 sebesar US$4.812,37 juta.
“Nilai ini meningkat 59,92 persen apabila dibandingkan dengan periode Januari September 2021 yang sebesar US$3.009,23 juta.[yat]