Bank Indonesia Berencana Kembangkan Perkebunan Kopi di Wamena

1543
Ketua Tim Pengambangan Ekonomi KPw BI Papua, I Gusti Agung Bagus Artayasa saat melakukan survai di perkebunan kopi di Kabupaten Jayawijaya

WAMENA, PapuaSatu.com – Tingginya permintaan pasar kopi di Indonesia dan bahkan di dunia, menjadi daya tarik tersendiri untuk bagaimana memenuhi kebutuhan pasar tersebut.

Dan setelah sukses menggelar festival kopi Tahun 2018, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Papua sedang berupaya mengembangkan perkebunan kopi.

Salah satu yang menarik perhatian karena kualitas kopinya adalah di pegunungan tengah Papua, terutama di Distrik Wamena dan wilayah sekitarnya.

Ketua Tim Pengambangan Ekonomi KPw BI Papua, I Gusti Agung Bagus Artayasa mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan survai di Kabupaten Jayawijaya pada 25 September 2018 untuk melihat wilayah yang memiliki potensi pengembangannya.

“ Jadi kami dari tim pengembangan ekonomi, menindaklanjuti Festival Kopi Tahun 2018 kemarin dan untuk rencana pembentukan dewan kopi, Bank Indonesia melakukan survai ke Kabupaten Jayawijaya, khususnya di Distrik Wamena dan distrik-distrik sekitarnya,” ungkapnya saat ditemui PapuaSatu.com di Wamena usai melakukan survai.

Tujuan survai sendiri, pihaknya fuokus untuk mencari potensi kopi yang ada di Papua.

“Karena seperti kita ketahui, kopi yang saat ini sedang naik daun adalah kopi yang berasal dari Wamena,”  lanjutnya.

Dalam survai tersebut, kata bagus Artayasa, pihaknya menjadi petani-petani kopi yang dapat mendukung upaya peningkatan produksi maupun pendistribusian hasil produksinya.

“Yang kita cari ini adalah petani-petani kopi yang memiliki kualitas kopi yang baik, hasil produksi yang tinggi, serta sudah meiliki system pemasaran atau distribusi, seperti koperasi yang terorganisir,” jelasnya.

Dan hasil survai sementara, untuk wilayah yang memiliki potensi tinggi pengembangan perkebunan kopi ada tiga distrik di Kabupaten Jayawijaya.

“Yang untuk calon lokasi pengembangan kopi ada tiga, yaitu di Distrik Piramid, Distrik Kurulu dan Walesi,” tuturnya.

Ketiga wilayah tersebut diketahui memiliki hasil produksi kopi dengan kualitas yang baik, dan akses distribusi dan komunikasi juga relative lancer.

“Potensinya cukup tinggi, namun untuk penentuan lokasi yang pasti, kita akan bahas secara internal dulu,” jelas Bagus.[yat]