BPS : Berat Bagi TIPD Untuk Campur Tangan Pada Inflasi Bulan Desember

405
Bambang W.P. Aji,SST,M.Si

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat, inflasi pada Bulan Desember 2018 di dua kota IHK di Provinsi Papua tercatat mengalami perubahan angka indeks yang sama.

Dimana Kota Jayapura mengalami inflasi sebesar 1,62 persen dan Merauke mengalami inflasi 1,09 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) masing-masing sebesar 140,58 dan 141,02.

Dan untuk inflasi tahun kalender di Kota Jayapura pada bulan Desember, tercatat sebesar 6,70 persen dan inflasi year on year (Desember 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 6,70 persen.

Sedangkan inflasi tahun kalender di Merauke pada bulan Desember 2018 sebesar 5,42 dan inflasi year on year (Desember 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 5,42 persen.

“Inflasi ini jauh diatas target Nasional plus minus 3,5, sehingga menjadi PR bagi pemerintah,” ungkap Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Papua, Bambang W.P. Aji,SST,M.Si saat merilis berita resmi statistik di kantornya, Rabu (2/1/2019).

Tingginya inflasi tersebut, dari hasil pertemuan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), cukup berat bagi pemerintah daerah melalui TPID untuk mengendalikannya.

“Kalau dilihat dari komoditas-komoditas penyumbang inflasi, memang sepertinya berat untuk campur tangan dari TPID,” jelasnya.

Hal itu, menurut Ponco Aji,  terutama terkait dengan penyumbang terbesar inflasi di Bulan Desember 2018 adalah terkait dengan transportasi udara, yang pengaturannya menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Dijelaskan, bahwa TPID relative berhasil untuk mengantisipasi inflasi yang terkait dengan bahan makanan, seperti bawang merah, cabai, dan komoditas perikanan, yang oleh Bank Indonesia (BI) selaku ketua TPID telah emmbentuk cluster-cluster di beberapa daerah.

Yang mana, inflasi di Kota Jayapura, Faktor pendorong terjadinya inflasi di Kota Jayapura bulan Desember 2018 adalah kenaikan harga yang cukup signifikan pada komoditi angkutan udara, tukang bukan mandor, ikan cakalang, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, donat, tarif angkutan laut, tomat buah, dan lain-lain.

Sedangkan komoditi kangkung, ikan ekor kuning, sawi hijau, teri, mobil, kentang, sabun cuci, piring, kacang panjang, wortel, beras, dan lain-lain mengalami penurunan harga.

Untuk di Merauke, faktor pendorong terjadinya inflasi bulan Desember 2018 adalah kenaikan harga yang cukup signifikan pada komoditi  angkutan udara, kol putih/kubis, cabai merah, beras, kacang, panjang, cabai rawit, ikan mujair, tomat buah, obat dengan resep, dan lain-lain.

Sedangkan komoditi udang basah, kangkung, ketimun, bayam, bawang putih, bawang merah, baju anak stelan, daun singkong, gula pasir, parfum, dan lain-lain, mengalami penurunan harga.

Dengan tingkat inflasi tersebut, Kota Jayapura menempati urutan ke-3 di tingkat nasional dan urutan ke-1 di tingkat Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Sedangkan Merauke menempati urutan ke-12 di tingkat nasional dan ke-6 di tingkat Sulampua.[yat]