JAYAPURA, PapuaSatu.com – Badan Pusat Statistik mencatat perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua bulan Agustus 2018 mengalami penurunan 0,47 persen dengan indeks NTP sebesar 91,04.
Kepala BPS Provinsi Papua, Simon Sapary mengatakan, penurunan NTP Papua karena perubahan indeks harga diterima petani lebih kecil dari indeks harga dibayar petani.
“Jadi, NTP Provinsi Papua bulan Agustus 2018 menurut subsektor yaitu: NTP subsektor Tanaman Pangan 85,45; NTP subsektor Holtikultura 86,13; NTP subsektor Tanaman perkebunana rakyat 101,45; NTP subsektor peternakan 99,21 dan NTP perikanan 96,13 dengan rincian NTP perikanan tangkap 101,67 serta NTP perikanan Budidaya 80,93,” kata Kepala BPS Papua, Simon Sapary dalam rilis bulanan di kantor BPS Papua, Senin (3/9/2018).
Dikatakan, dari 33 Provinisi tercatat 22 Provinsi mengalami kenaikan NTP dan 11 Provinsi mengalami penurunan NTP dimana Jawa Timur tercatat mengalami kenaikan tertinggi yaitu 2,40 persen sedangkan Riau tercatat mengalami penurunan terbesar yaitu -1,25 persen.
“NTP secara nasional pada bulan agustus 2018 sebesar 102,56 atau mengalami kenaikan 0,89 persen,” ujarnya.
Sementara inflasi pedesaan Papua bulan Agustus 2018 tercatat mengalami deflasi 0,33 persen. “Secara nasional tercatat 5 Provinsi mengalam inflasi perdesaan dan 28 Provinsi mengalami deflasi perdesaan,” jelasnya.
Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam sebesar 0,30 persen sedangkan deflasi pedesaan terbesar terjadi di Gorontalo sebesar -1,30 persen.
“Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Papua Agustus tercatat turun sebesar 0,79 persen,” jelasnya. [piet/loy]