Dinas Parekraf Papua Terus Genjot Pariwisata Biak dan Supiori

1499
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua, Yoseph IS
Caption: Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua, Yoseph IS. Matutina. Foto: Ist / PapuaSatu.com

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua terus menggenjot pembangunan serta pengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Biak dan Supiori.

Kepala Dinas Parwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua, Yoseph IS Matutina  mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus pengembangan pariwisata di wilayah adat Saireri.

“Macam  wilayah adat Saireri, termasuk  Biak dan Supiorio. Kalau bisa  itu dulu digenjot. Setelah berhasil baru yang lain lagi,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua, Yoseph Matutina kepada wartawan di Jayapura, Minggu (22/7/2018).

Dikatakan, pihaknya sudah laksanakan Forum SKPD Bidang Pariwisata di Supiori, beberapa waktu lalu, untuk mensinronkan  program dan kegiatan bidang pariwisata baik Kabupaten/Kota dan Provinsi.

“Kegiatan itu merupakan suatu kesepatakan bersama dan didorong lewat Bappeda, sehingga membantu Pemda untuk pengembangan pariwisata,” jelasnya.

Menurut Yoseph, Kabupaten Biak, Supiori dan Kepulauan  memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA). Tapi belum sepenuhnya menjadi daya tarik.

Karena itu, katanya,  agar potensi  SDA itu  bisa dikembangkan dan diolah menjadi  daya tarik,  maka harus dilakukan kegiatan-kegiatan pariswisata setempat.

“Kalau  di Biak dan Supiori adalah  keindahan alam bawa laut, sehingta turis manca negara  baik  individu atau kelompok (grup) mereka datang  untuk menikmati itu,” ujarnya.

Menurutnya, Pemprov Papua dan Pemkab/Pemkot Biak dan Supiori telah berkolaborasi membangun sarana fisik untuk mendukung kepariwisataan disana.

Apalagi    Dinas Pariwisata Supiori memang selama ini gencar  mempromosikan pariwisata setempat.

Dimana di wilayah  pesisir Supiori sudah mulai dibuka obyek-obyek wisata, bahkan Pemkab setempat bekersama denga pihak ketiga sudah membangun hotel dan sarana-sarana pariwisata  yang ada disana.

“Jangan dilupakan Biak kini agak meredup. Dia punya fasilitas udara yang dulu Bandara internasional  Frans Kaisiepo turun menjadi perintis, sehingga mempengaruhi  kunjungan pariwisata,” katanya. [piet/loy]