
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua terus menggenjot pembangunan serta pengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Biak dan Supiori.
Kepala Dinas Parwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua, Yoseph IS Matutina mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus pengembangan pariwisata di wilayah adat Saireri.
“Macam wilayah adat Saireri, termasuk Biak dan Supiorio. Kalau bisa itu dulu digenjot. Setelah berhasil baru yang lain lagi,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua, Yoseph Matutina kepada wartawan di Jayapura, Minggu (22/7/2018).
Dikatakan, pihaknya sudah laksanakan Forum SKPD Bidang Pariwisata di Supiori, beberapa waktu lalu, untuk mensinronkan program dan kegiatan bidang pariwisata baik Kabupaten/Kota dan Provinsi.
“Kegiatan itu merupakan suatu kesepatakan bersama dan didorong lewat Bappeda, sehingga membantu Pemda untuk pengembangan pariwisata,” jelasnya.
Menurut Yoseph, Kabupaten Biak, Supiori dan Kepulauan memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA). Tapi belum sepenuhnya menjadi daya tarik.
Karena itu, katanya, agar potensi SDA itu bisa dikembangkan dan diolah menjadi daya tarik, maka harus dilakukan kegiatan-kegiatan pariswisata setempat.
“Kalau di Biak dan Supiori adalah keindahan alam bawa laut, sehingta turis manca negara baik individu atau kelompok (grup) mereka datang untuk menikmati itu,” ujarnya.
Menurutnya, Pemprov Papua dan Pemkab/Pemkot Biak dan Supiori telah berkolaborasi membangun sarana fisik untuk mendukung kepariwisataan disana.
Apalagi Dinas Pariwisata Supiori memang selama ini gencar mempromosikan pariwisata setempat.
Dimana di wilayah pesisir Supiori sudah mulai dibuka obyek-obyek wisata, bahkan Pemkab setempat bekersama denga pihak ketiga sudah membangun hotel dan sarana-sarana pariwisata yang ada disana.
“Jangan dilupakan Biak kini agak meredup. Dia punya fasilitas udara yang dulu Bandara internasional Frans Kaisiepo turun menjadi perintis, sehingga mempengaruhi kunjungan pariwisata,” katanya. [piet/loy]