Grand Design Pengembangan Kopi Papua, Dibahas di Vestifal Kopi Papua

861
Penjabat Gubernur Papua, Brigjen (Purn) Soedarmo saat memberi keterangan pers
Penjabat Gubernur Papua, Brigjen (Purn) Soedarmo saat memberi keterangan pers

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama perbankan dan Pemerintah Provinsi Papua sedang berupaya membuat grand design pengembangan kopi Papua, untuk menopang pertumbuhan ekonomi Papua.

Sebagai awal untuk mengetahui strategi pengembangan kopi di Papua, dijadwalkan Hari Jumat (3/8/2018) dibuka vestifal kopi papua di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Papua, Kota Jayapura.

Kepala KPw BI Papua, Joko Supratikto mengungkapkan, di vestifal kopi yang merupakan rangkaian kegiatan upaya pengembangan kopi di Papua secara umum, baru  awal dari strategi besar pengembangan kopi yang ada di Papua.

“Besok vestifal kopi akan dibuka jam 3 sore yang dilanjutkan dengan diskusi terkait dengan pengembangan kopi yang ada di Papua,” ungkapnya kepada wartawan di Kafe Pits Corner, Jayapura, Kamis (2/8/2018).

Dalam diskusi tersebut, akan dihadiri narasumber dari berbagai macam sisi, baik yang memang sudah berkecimpung di usaha kopi maupun pebinaan kopi, termasuk ahli atau peneliti kopi, juga Dewan Kopi Nasional.

Dalam diskusi tersebut, Penjabat Gubernur Papua, Brigjen (Purn) Soedarmo  akan memaparkan cita-cita dan rencana pengambangkan kopi di Papua baik dari sisi hulu sampai hilir.

“BI melaksanakan vestifal kopi, karena kami sepakat dengan Pemerintah Provinsi Papua, bahwa di Papua ini harus ada sumber-sumber baru pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Sehingga perekonomian Papua kedepan tidak hanya bergantung dari tambang.

Yakni menjadikan kopi dan sagu sebagai komoditas asli Papua, sebagai penopang pertumbuhan ekonomi Papua.

“Dan inilah yang memang kita usahakan untuk dikembangkan supaya pertumbuhan ekonomi tidak tergantung pada tambang dan dirasakan secara merata oleh masyarakat di Papua, yang sebagaian besar bekerja di sektor pertanian,” ujar Joko.

Dalam vestifal yang menghadirkan 10 petani kopi dari berbagai daerah di Papua, mengusung tag line “Kopi Papua Kitorang Pu Andalan”.

Penjabat Gubernur Papua, Brigjen (Purn) Soedarmo dalam kesempatan sama mengungkapkan, bahwa penyusunan grand desing pengembangan kopi dan sagu di Papua, dilator belakangi dengan potensi yang besar dari sisi lahan dan sumber daya yang ada.

“Ini saya lakukan karena kita ingin mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang ada di Provinsi Papua, selain dari tambang,” ungkapnya.

Menurut, Soedarmo, potensi kopi dan sagu di Papua sangat luar biasa.

“Dan tentunya kualitasnya tidak kalah dengan kopi-kopi yang ada di Negara lain, karena saya sudah merasakan kopi dari berbagai jenis kopi yang ada di Indonesia,” jelasnya.[yat]