Pemerintah Dorong Wisata Kuliner Port Numbay

1407
Para Juri yang terdiri dari Drs. Edy Soekamto, Damino, SST. Par dan Laura Hole saat mencicipi masakan peserta lomba pameran kuliner di Festifal Teluk Homboldt
Caption : Para Juri yang terdiri dari Drs. Edy Soekamto, Damino, SST. Par dan Laura Hole saat mencicipi masakan peserta lomba pameran kuliner di Festifal Teluk Homboldt. Foto : Moza/PapuaSatu.com

JAYAPURA, PapuaSatu.com –  Untuk mengakat kearifan lokal lewat masakan khas daerah, Dinas Pariwisata  Kota Jayapura dan Indonesia Chef Asosiation BPD Papua menggelar Pameran kuliner yang diikuti sejumlah Kampung  dalam Festifal Teluk Humboldt ke-X Tahun 2018, Minggu (05/08/2018).

Dengan berbagai menu masakan tradisional yang ditampilkan, cukup menjadi perhatian dan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang memadati stan – stan pameran kuliner areal pelaksanaan Festival Teluk Humboldt .

Salah satu juri Pameran Kuliner, Damino, SST. Par, dari Indonesia Chef Asosiation BPD Papua mengatakan, lomba masak makan khas daerah  dan pameran kuliner untuk memeriahkan Festival Teluk Humboldt bekerjasama Dinas Pariwisata dengan Indonesia Chef Asosiation BPD Papua.

Tujuannya ingin mengangkat menu khas yang ada di 10 kampung  di Port Numbay agar dapat dikenal oleh masyarakat luas  dan menjadi  wisata kuliner. “Selama ini kan tau Papua hanya dikenal dengan Sagu  dan Ikan, ternyata banyak sekali resep atau menu makan yang ditampilkan,” ujar Damino disela –sela penilaian Pameran Kuliner Khas Portnumbay

Dikatakan, yang menjadi kriteria penilaian juri dalam pameran kuliner ini diantaranya, ketepatan waktu,  pakaian adat,  kerapian serta  hasil yang terdiri dari bentuk warna dan rasa,  tekstur, penampilan keseluruhan  atau display  dan keserasian antara resep jenis makanan yang ditampilkan dan yang lebih penting adalah narasi atau cerita dari masing –masing menu makanan.

“Bobot penilaian tertinggi adalah disamping narasi dan keserasian resep. Karena dalam menyusun resep tidak boleh tabrakan atau bahan makan yang sudah digunakan di salah satu menu tidak dapat digunakan pada menu lainnya serta tingkat kesulitan yang juga  masuk dalam poin penilaian,” ungkapnya.

Diakuinya, dari beberapa menu makanan yang telah dinilai, ada beberapa peserta yang menyajikan menu sebagaimanan yang diajarkan saat calmiting kususnya bagaimana mengkombinasikan resep satu dengan resep yang lain.

“Harapan kami seperti apa yang disampaikan bapak walikota  bahwa  ini juga tujuaannya untuk menuju pon 2020 nanti.  Untuk menyiapkan paket  kuliner khas daerah  yang dimiliki  masyarakat kampung,” tutupnya. [moza]