JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pemerintah Provinsi Papua terus mengembangkan pertumbuhan komoditas pangan lokal dan siap mempromosikan kopi dan sagu Papua menjadi produk unggulan dunia internasional.
“Jadi, saya melihat bahwa kopi dan sagu merupakan komoditas unggulan Papua, maka saya berpikir bagaimana untuk bisa mengembangkan sagu dan kopi menjadi produk unggulan Papua bukan hanya sebatas di Papua atau Nasional saja tapi harus jadi produk unggulan dunia internasional,” kata Penjabat Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo saat membuka festival Kopi Papua di halaman kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Kota Jayapura, Jumat (3/8/2018).
Festival kopi merupakan ide gagasan Penjabat Gubernur Papua yang dilaksanakan Bank Indonesia perwakilan Provinsi Papua serta melibatkan para pengusaha dan kedai kopi yang merupakan binaan perbankan di Provinsi Papua.
“Jadi, pelaksanaan festival kopi Papua dalam waktu dekat kita rencanakan laksanakan di Jakarta dan siap promosi kopi Papua ini kami lakukan di luar negeri melalui mitra, yang mana nantinya ada pameran kopi di Boston, termasuk September nanti saya akan kirim tim untuk ikut pameran di Prancis,” katanya.
Selaku penikmat kopi, Soedarmo mengaku kualitas kopi Papua lebih nikmat dan enak dari kopi daerah lain di Indonesia bahkan luar negeri.
“Saya sudah ketemu dengan mantan Dubes Kolombia, dan kami bandingkan kopi Papua dengan Kolombia ternyata Papua masih lebih enak,” ujarnya.
Penjabat Gubernur, Soedarmo merasa bangga dan mengapresiasi penyelenggaran festival kopi Papua karena dapat mengembangkan pertumbuhan ekonomi baru komoditas unggulan Papua.
“Saya sebagai penjabat gubernur memang menginginkan adanya perubahan terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang bukan hanya dihasilkan oleh pertambangan saja, tetapi dari komoditas-komiditas lain seperti pertanian, kehutanan, perikanan dan perkebunan,” kata Soedarmo.
Soedarmo mengaku masa jabatan Penjabat Gubernur Papua terbatas hanya 8-9 bulan, namun bisa memberikan kontribusi yang bisa merubah perekonomian Papua.
“Saya pahami dan sadar betul karena waktu saya terbatas hanya sekitar 8-9 bulan sebagai Penjabat Gubernur Papua tetapi saya juga harus memberikan kepada Provinsi Papua ini,” ujarnya. [piet]