JAYAPURA, PapuaSatu.com – Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, dalam bulan September 2019 ada dua subsektor yang mendorong kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) yakni subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor perikanan.
“Untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat, alami kenaikan sebesar 0,12 persen dibanding Agustus 2019 sedangkan perikanan alami kenaikan sebesar 0,73 dibanding bulan Agustus 2019,” kata Bambang Wahyu Ponco Aji, SST, M.Si selaku Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Papua saat press realese, Selasa (1/10/2019).
Sedangkan untuk subsektor yang mengalami penurunan ada tiga yaitu subsektor tanaman pangan, subsektor hoktikultura dan subsektor peternakan. “Untuk tanaman pangan mengalami penurunan tipis yaitu -0,03 persen, holtikultura juga hanya sedikit penurunan yaitu -0,70 dan peternakan -0,39 persen,” jelasnya.
Bambang menerangkan, secara keseluruhan di Provinsi Papua, NTP selama bulan September memang alami penurunan sebesar -0,20 persen dengan indeks NTP sebesar 93,40 persen. “Hal tersebut dipicu karena perubahan indeks harga diterima petani lebih kecil dari indeks harga djbayar petani,” terangnya.
Dikatakan, secara nasional inflasi perdesaan tertinggi terjadi di Gorontalo yaitu 1,40 persen, sedangkan deflasi terbesar terjadi di Sumatera Barat yaitu turun sebesar -1,24 persen. “Papua di level 7 dalam urutan deflasi di bulan September 2019,” tutupnya. [ayu]