JAYAPURA, PapuaSatu.com – Sebagai salah satu upaya turut menstabilkan harga sembilan bahan pokok (Sembako) di pasaran yang cenderung mengalami kenaikan jelang hari raya Idul Fitri, Bank Papua menggelar pasar murah selama dua hari, yang dimulai Hari Kamis (23/5/2019).
“Kita tau menjelang lebaran ini kan harga-harga mereka (pedagang, red) naikkan, sehingga pasar murah yang kami laksanakan ini bekerja sama dengan mitra-mitra dan nasaban-nasaban kami di Bank Papua, jadi kita kasih subsidi antara Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu per item,” ungkap Bram Krey, Kepala Divisi UMK dan Konsumen Bank Papua saat ditemui PapuaSatu.com di sela-sela memantau pasar murah, Kamis (23/5/2019).
Diharapkannya, pasar murah tersebut bisa benar-benar menyentuh masyarakat, dan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kalau selama ini kita kasih bebas semua, termasuk pegawai dan keluarga Bank Papua, kali ini tidak,” ungkapnya.
Dalam hal ini, khusus karyawan dan keluarga Bank Papua hanya boleh berbelanja di pasar murah setelah lewat pukul 14.00 WIT.
“Itu kalau jam itu barang masih ada, namun kalau sudah habis berarti kita tidak dapat,” ujarnya.
Di Pasar murah tersebut, khusus untuk telur harus membeli kupon terlebih dahulu, dan per kupon hanya bisa ditukar dengan dua rak telur.
“Kita stoknya 900 rak, memang kita batasi, karena jangan sampai ada yang mengambil lebih 10 rak, kan kasihan kalau yang lain tidak kebagian,” jelasnya.
Di pasar murah tersebut, Bank Papua juga sekaligus memperkenalkan aplikasi mobile banking Bank Papua yang dapat diunduh gratis di playstore.
“Karena pasti mereka selama ini belum maksimal dalam memakai mobile banking, dan yang menggunakan mobile banking kita beri body bag,” ujarnya.
Namun demikian, untuk transaksi di pasar murah Bank Papua tersebut, masih belum digunakan sistem non tunai.
“Transaksinya cash semua, mudah-mudahan yang berikutnya nanti kita juga bisa layani menggunakan sistem non tunai,” ungkapnya.
Pantauan di lapangan, tampak masyarakat sudah berdesakan sejak pagi sebelum pasar murah dibuka oleh Direktur Bisnis Bank Papua, Sabar Sebayang.
Harga-harga yang ditawarkan pun sangat murah, yakni unuk telur ayam lokal dijual Rp 55 ribu/rak, cabe rawit Rp 50 ribu/kg, beras koya Rp 110 ribu/10 kg, dan banyak produk lain yang dijual dibawah harga pasar, termasuk minuman kaleng.
Sadar Sebayang saat membuka pasar murah yang ditandai dengan pengguntingan pita berharap agar pasar murah tersebut dapat membantu masyarakat yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 H/2019 M.
“Kami persilahkan warga untuk membeli kebutuhan sehari-hari di sini. harga yang ada sudah disubsidi Bank Papua,” ujarnya.[yat]