Kapolda Perintahkan Brimob BKO Intan Jaya Tak Bermusuhan Dengan Rakyat

775

Caption Foto : Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar ketika bersalaman dengan personil Brimob BKO dari Sulawesi Selatan di lapangan apel Brimob Den B Mimika-Papua, Selasa (24/10/2017). (Ist/PapuaSatu.com)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar memerintahkan kepada anggota Brimob BKO dari Sulawesi Selatan di kabupaten Intan Jaya agar tidak bermusuhan dengan rakyat dan tidak mudah terpancing bila masyarakat melakukan tindakan-tindakan melawan hukum.

Kapolda  berharap kepada anggota BKO dari Sulwaseti Selatan yang akan ditugaskan ke kabupaten Intan Jaya  agar bersabar menghadapi masyarakat dan tidak ingin bermusuhan dengan rakyat dan juga tidak ingin masyarakat menjadi brutal.

“Untuk mencegahnya diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dan kita tidak mudah terpancing,” kata Kapolda dalam arahannya kepada Personel Brimob BKO dari Sulawesi Selatan, Selasa (24/10/2017) di lapangan apel Brimob Den B Mimika-Papua.

Jenderal Bintang Dua ini mengemukakan, Pilkada di Kabupaten Intan Jaya sudah dilaksanakan tetapi belum ada pelantikan paslon yang telah dianggap menang dalam pilkada tersebut. “ masyarakat kita masih banyak belum patuh hukum,  berdemokrasi belum maju sehingga diperlukan ketelatenan, kesabaran dalam menghadapi mereka,” papar dia.

Untuk itu, Kapolda  berharap agar dalam pengamanan nanti dapat mencegah masyarakat yang masih belum menerima kekalahan Bupati pendukungnya dan kebiasaan masyarakat yang masih melakukan tindakan melawan hukum seperti melakukan Pembakaran.

“ kalau masyarakat melakukan tindakan melawan hukum, kita cegah kalau perlu kita amankan untuk menurunkan mental intern dan kita tidak boleh melakukan tindakan semena-mena,” tekannya

Lebih lanjut disampaikan Kapolda bahwa dalam menghadapi masyarakat cukup dengan melakukan langkah-langkah persuasive sesuai protap dalam menghadapi massa.

“ saya harapkan nanti kita bisa mencegah, apabila perlu upaya paksa mohon untuk tidak menggunakan peluru tajam. Kalau ada konflik antar masyarakat kita harus cegah tidak boleh ada pembiaran di dalam tugas kita,” harapnya.

Kepada unsur komandan harus terus bersama Kapolres dan Kapolres agar terus berada di Sugapa sampai benar-benar ada perjanjian damai antar kelompok massa yang selama ini bertikai.

Bahkan ia mengajak personil untuk tetap menjaga kesehatan dan kegiatan keagamaan dikerjakan sesuai keyakinan masing-masing, kesehatan sangat penting terlebih menghadapi cuaca dingin dan selalu berkonsultasi dengan pihak kesehatan.

Disamping itu, diminta agar jangan sampai pandangan masyarakat terhadap Polri buruk maka pola-pola pendekatan dengan masyarakat maka angoota juga harus bisa lakukan, tunjukkanlah sikap yang humanis agar kita tidak terbawa emosi kalau bisa merubah perilaku mereka yang brutal menjadi perilaku yang baik.

“ kita tidak hanya menjalankan tugas Brimob akan tetapi kita membangun peradaban demokrasi masyarakat. Papua memiliki karakteristik yang rumit dan membutuhkan pengorbanan kita semua,” katanya.

Hakekat tugas sebagai anggota polri adalah membangun peradaban yang baik dan perlu dilakukan ketegasan hukum, perlu kesabaran perlu kerja keras kewaspadaan dan perlu keuletan dalam menghadapi situasi yang terjadi di kabupaten tersebut. “ini merupakan pengalaman dan penghargaan tidak semua bisa mendapatkan pengalaman itu,” tutupnya. (nius)