Caption Foto : Ketua DPRD Kabupaten Jayapura, Edison Awoitauw. (Tinus Yigibalom/PapuaSatu.com)
SENTANI, PapuaSatu.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura, Edison Awoitauw geram adanya pemotongan dana Reses setiap anggota dewan sebesar Rp 15 juta dari total Rp 30 juta oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Jayapura.
Edison menyebutkan, sisa dari pemotongaan dana reses setiap anggota Dewan, sekwan beralasan digeser ke eksekutif. Namun setelah dipastikan kepada pihak eksekutif melalui Sekda kabupaten Jayapura, membantah pergeseran dana reser tersebut.
Hal tersebut Edison merasa seluruh anggota DPRD kabupaten Jayapura dipermainkan oleh Sekwan. “Kami tidak permainkan disebuah lembaga ini, hak-hak dewan harus diberikan secara utuh tanpa ada pemotongan,” tegasnya.
Edison menganggap ada sebuah scenario dan penipuan yang dilakukan Sekwan bersama beberapa Stafnya. “Kami minta kepada Bupati Jayapura selaku pimpinan lembaga eksekutif segera memanggil Sekwan DPRD Kabupaten Jayapura guna menjelaskan tentang pemotongan keuangan dewan yang sudah dilakukan.
“Jika kedapatan ada kebohongan yang dilakukan oleh Sekwan bersama sejumlah stafnya dengan berkedok pergesaran maka Bupati selaku pembina harus menegurnya dan jika perlu segera diganti,” ucap Ketua DPRD Kabupaten Jayapura dengan nada tegas.
Iapun meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Papua agar segera memeriksa secara detail segala aspek penggunaan keuangan di Sekretariat DPRD Kabupaten Jayapura.
“Kami merasa ada penyalahgunaan dalam pengelolaan keuangan. Buktinya terjadi pemotongan uang reses dengan alasan pergeseran di eksekuitf. Ini pembohongan publik yang harus di telusuri,” pungkasnya. [tyi/loy]