JAYAPURA, PapuaSatu.com – Perhotelan dan dunia pariwisata merupakan salah satu yang terdampak langsung akibat pembatasan-pembatasan, terutama pembatasan akses transportasi udara dan laut yang dilakukan pemerintah dalam menangani pandemic Covid-19.
Karena itu, pemerintah Kabupaten Jayapura, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jayapura memberi bantuan Sembako, berupa beras, minyak goring, mi instan, dan lain-lain kepada karyawan hotel yang harus dirumahkan untuk sementara waktu oleh pihak manajemen hotel tempatnya bekerja.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, di Lobby Hotel Suni Garden Lake Sentani, Kamis (23/4/20).
Penyerahan bantuan sembako kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura, kata Bupati Mathius, tidak dilakukan secara menyeluruh, melainkan diprioritaskan kepada warga yang terdampak langsung, seperti karyawan hotel yang tidak bisa bekerja dan harus dirumahkan sementara waktu oleh manajemen hotel, porter bandara, masyarakat yang harus dikarantina, dan lain-lain.
“Bantuan social, bantuan sembako itu bagi mereka yang terdampak langsung, terutama di dunia pariwisata, karena kita buat pembatasan-pembatasan yang serius,” tandas bupati.
Sedangkan yang tidak terdampak langsung, seperti masyarakat di kampung yang bertani tetap bisa melakukan aktifitasnya seperti biasa.
“Kalau di Kabupaten Jayapura kan yang di Kota Sentani saja. Kalau di kampong-kampung dia bekerja seperti biasa, dia tidak berdampak disitu,” tandas bupati lebih lanjut.
Bupati juga berharap agar dengan bantuan yang diberikan dapat membantu semua aktiftas karyawan yang sedang dirumahkan oleh masing-masing perusahaan, dengan tetap mengikuti aturan dan himbauan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
Bupati juga mengajak semua warga masyarakat di Kabupaten Jayapura harus bekerja sama melawan corona, baik dalam penanganannya, pendistribusian logistik sembako, penyemprotan disinfektan bahkan harus tinggal dirumah masing-masing.
Dikatakan, ketika Pemerintah Daerah menutup akses jalur transportasi udara beberapa waktu lalu, hal ini sangat berdampak bagi dunia pariwisata di Kabupaten Jayapura.
“Ini menjadi hal serius yang harus diperhatikan, termasuk karantina wilayah tertentu di pasar lama. Yang lain berjalan normal seperti biasa,” katanya.
Sementara itu, Ketua PHRI Kabupaten Jayapura, Bambang Zulhadi mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah yang telah membebaskan pajak dan air tanah selama Empat Bulan kedepan dimasa covid 19 ini.
Bambang melaporkan dampak covid 19 ini, sebanyak 28 hotel di kabupaten Jayapura telah merumahkan 424 karyawannya. 296 karyawan laki-laki dan 128 karyawan perempuan.
“ 20 hotel telah melaporkan karyawan mereka yang dirumahkan, sementara 8 hotel hotel lain belum melaporkan jumlah karyawan yang dirumahkan, pada kesemaptan ini kami juga menyampikan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memberikan bantuan sembako kepada seluruh karyawan hotel yang saat ini sedang dirumahkan,” pungkasnya.[yat]