Penanganan Bencana Sering Timbulkan Bencana Baru?

154
Apel TRC di halaman apel Mapolres Jayapura yang dipimin Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro, Senin (4/8/22)
Apel TRC di halaman apel Mapolres Jayapura yang dipimin Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro, Senin (4/8/22)

SENTANI, PapuaSatu.com – Kejadian bencana di Kabupaten Jayapura yang kian meningkat, keluhan terhadap pelaksanaan penanggulangan bencana, khususnya pada saat tanggap darurat juga masih sering dirasakan.

“Penaganan tanggap darurat masih terkesan sangat lambat, bahkan sering tidak menyentuh sasaran,” ungkap Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro saat memimpin apel Tim Reaksi Cepat (TRC) di halaman apel Mapolres Jayapura, Senin (4/8/22).

Hal ini, lanjutnya, disebabkan karena upaya penanggulangan bencana masih bersifat parsial dan kurang terpadu.

Problematika tersebut, secara umum ditenggarai sebagai bias paradigma dan orientasi penanganan yang masih bersifat sektral ketika peristiwa bencana terjadi.

Penanganan yang masih berorientasi sektoral ini tidak efentif dalam mengurangi resiko dampak dari bencana.

“Bahkan sering menimbulkan bencana baru, seperti konflik serta kecemburuan sosial di tengah masyarakat,” ujar Wakil Bupati.

Karena itu, kata Wakil Bupati, diperlukan upaya kaji cepat perencanaan, keterpaduan, dan kerjasama dengan membangun keberadaan tim yang mampu bergerak cepat yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, sehingga mampu memberi kontribusi saat tanggap darurat.

Salah satu upaya tersebut, adalah dengan diluncurkannya aplikasi Sharelok Bencana oleh Direktorat Samapta Polda Papua.

“Saya berharap ini menjadi satu wadah untuk kita bisa bergerak cepat,” harapnya.

Dengan pembuatan aplikasi Sharelok Bencana, diharapkan dapat tercipta kolaborasi penyelamatan dan evakuasi dalam penanganan bencana yang cepat dan tepat.[yat]