SENTANI, PapuaSatu.com – Aksi Cepat Tanggap-Masyarakat Relawan Indonesia (ACT-MRI) berhasil memulangkan 140 pengungsi asal Sumatera Barat (Sumbar) dengan pesawat ke daerah asalnya, pasca kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Pemberangkatan itu dilakukan Kamis (3/10/2019) kemarin sore sekitar pukul 18.00 WIT, para pengungsi ini diberangkatkan menggunakan pesawat Boeing 737-300 Express Air dicarter langsung oleh lembaga sosial kemasyarakatan tersebut.
“Ini tahap pertama. Ya, mudah-mudahan ini sebagai tahap pertama kita untuk proses pemulangan pengungsi Wamena yang berasal dari Sumatera Barat,” kata Wahyu Novyan selaku Komandan Aksi Nasional untuk Krisis (Konflik) Kemanusiaan Wamena saat dikonfirmasi di sela-sela pemberangkatan ratusan pengungsi asal Sumbar, di Bandara Sentani, Kamis (3/10/2019) kemarin sore sekitar pukul 17.00 WIT.
Ia mengatakan, ACT mempunyai rangkaian program terkait penanganan konflik kemanusiaan di Wamena, yang mana kemudian menciptakan banyak puluhan ribu masyarakat menjadi pengungsi.
“Selain memberikan bantuan kehidupan dasar seperti makanan serta penyediaan gizi buat anak-anak, tetapi juga ada program utama kami itu adalah untuk pemulangan para pengungsi. Karena yang menjadi ekspektasi para pengungsi ini adalah segera pulang ke tanah kelahiran mereka. Yakni, ada di Sumatera Barat, ada yang di Jawa dan juga ada yang di Sulawesi Selatan,” katanya.
Pemulangan para pengungsi ini, kata Wahyu Novyan, merupakan bagian dari ACT sebagai lembaga kemanusiaan yang mempunyai konsen untuk memastikan para pengungsi mendapatkan apa yang menjadi hak mereka.
“Di antaranya salah satunya di (posko penampungan) sini, yang mana mereka minta untuk dikembalikan. Karena mereka butuh tempat yang memberikan mereka rasa aman dan mungkin saat ini Papua dinilai oleh para pengungsi tidak bisa memberikan rasa aman kepada mereka,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Direktur Social Network Corporation (SCN) pada ACT-MRI.
ACT memberangkatkan 130 hingga 140 pengungsi asal Sumatera Barat dengan mencarter pesawat Boeing 737-300 Express Air.
“Hari ini (kemarin sore) yang diberangkatkan berjumlah 130 lebih, karena seat (kursi) totalnya mencapai 140 hingga 150 seat. Kita akan menggunakan pesawat Boeing 737-300 Express Air, yang kita carter (sewa) khusus untuk ke Sumatera Barat. Dan, Insha Allah besok (hari ini) kita akan ada proses penerbangan (pemulangan) lagi tahap kedua yang berjumlah 97 orang pengungsi juga asal Sumatera Barat,” imbuh Wahyu Novyan.
ACT-MRI sedang memproses pemulangan pengungsi Wamena lainnya. “Kemudian kita juga sedang lakukan proses pemulangan, karena banyak juga yang masuk ke posko ACT terkait dengan kebutuhan pemulangan para pengungsi ke daerah asal. Ya, mudah-mudahan nanti dari rangkaian-rangkaian ini bisa menjadi bagian dari solusi untuk masyarakat khususnya yang terdampak dari konflik (krisis) kemanusiaan yang ada di Papua ini,” bebernya.
Penyambutan para pengungsi asal Sumatera Barat saat tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) itu akan disambut oleh Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati/Walikota yang ada di Provinsi Sumatera Barat.
“Kalau penyambutan untuk di Sumatera Barat, Insha Allah akan disambut oleh Gubernur dan Wakil Gubernur serta kepala daerah terkait, karena para pengungsi inikan ada yang berasal dari beberapa kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat,” katanya. [mi/sn]