JAYAPURA, PapuaSatu.com – Masyarakat di distrik Serambakon kabupaten pegunungan bintang menolak keras sebutan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) berasal dari daerah tersebut.
Kepala distrik Serambakon Thadeus Asemki menyampaikan bahwa pihaknya tidak tahu menahu terkait kelompok yang saat ini sedang melakukan upaya mengganggu kenyamanan dan ketertiban di Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Selama 5 tahun dan dua kali saya menjadi Kepala Distrik, belum pernah ada kejadian seperti akhir-akhir ini di Serambakon.Saya sudah pastikan bahwa mereka-mereka ini bukan masyarakat dari distrik ini. Saya juga sudah berkoordinasi dengan kepala-kepala distrik yang lain dengan harapan mereka dapat segera kembali ke daerahnya”, katanya di distrik Serambakon, pada Rabu (01/04).
Rentetan teror yang dilakukan oleh KSB di Oksibil selama ini, ungkapnya, telah memberikan efek ketakutan dikalangan masyarakat.
“Masyarakat banyak mengeluh tidak bisa lagi pergi ke kebun, tidak bisa memanen hasil kebun yang seharusnya sudah waktunya, karena merasa takut di ganggu. Bahkan mereka juga merasa takut untuk keluar rumah”, ungkapnya.
Pihaknya berharap agar situasi dapat segera pulih sehingga aktifitas masyarakat dapat berjalan normal seperti biasanya.
“Saya berharap ini dapat menjadi atensi bagi aparat Pemerintah, TNI-Polri sehingga masyarakat di distrik ini kembali merasa aman. Sebagai kepala distrik saya tentunya mau agar masyarakat saya dapat merasa aman”, harapnya.
Hal yang sama pun disampaikan Ketua DAS (Dewan Adat Serambakon) Boni Laurens Mindana juga menyampaikan keluhannya dimana masyarakat di sini jadi ketakutan akhir-akhir ini, akibat banyak teror yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Kami tidak bisa ke kebun dan takut untuk keluar rumah,”tambahnya. [redaksi]