SENTANI, PapuaSatu.com – Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Silas Papare, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso menjadi Inspektur Upacara (Irup) memperingati hari Kembalinya Irian Barat ke Pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di Lapangan Makam Pahlawan Nasional Marteen Indey, di Kampung Dosay, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Rabu (1/5/2019).
Hadir dalam upacara tersebut, Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro, Kapolres Jayapura AKBP Victor Dean Mackbon, S.H., S.IK., M.H., M.Si., Danyonif RK 751/VJS Mayor Inf. Rofi Irwansyah, Forkompimda Kabupaten Jayapura, para Perwira TNI-Polri, para Asisten Setda Kabupaten Jayapura, seluruh Kepala OPD di lingkup Pemkab Jayapura, Keluarga Almarhum Pahlawan Nasional Marthen Indey, Kepala Distrik dan Kepala Kampung serta keluarga para pejuang.
Kepada wartawan Wabup Giri Wijayantoro mengatakan upacara Hari Kembalinya Irian Barat ke Pangkuan NKRI ke-56 Tahun 2019 mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda Papua agar jangan melupakan sejarah.
“Dengan demikian, kita masih mengingat bahwa Indonesia sudah merdeka. Tetapi, Indonesia dan Papua adalah bekas jajahan Belanda yang telah kembali ke Pangkuan NKRI pada tahun 1963 mulai dari Sabang sampai Merauke sudah kembali bersatu,” terangnya.
Selain itu, Wabup Giri juga meminta kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Jayapura untuk bisa melihat sejarah dari perjuangan para pahlawan Nasional asal Papua ini. Dengan semangat patriotisnya, pahlawan ini bisa melawan penjajah tanpa senjata memadai. Tetapi, dengan semangat yang sampai hari ini tetap tertanam dengan baik.
“Jadi, perjuangan dari pahlawan nasional Marthen Indey ini sangat luar bisa dalam berjuang, yang mana tidak pernah kenal menyerah untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat harus berjuang untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan nasional ini, untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depannya agar semakin maju dan bangkit lagi,” tukasnya.
Sementara itu, Danlanud Silas Papare, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso mengatakan, momentum 1 Mei 1963 merupakan hari bersejarah bagus Bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat Papua khususnya sebagai momen untuk mempersatukan seluruh Nusantara dari Sabang sampai Merauke.
“Pahlawan Marthen Indey ini merupakan pahlawan Nasional, yang jasanya sungguh luar biasa khususnya bagi rakyat Papua dalam mengembalikan Papua kepangkuan NKRI. Jadi, dulu beliau direkrut menjadi polisi Belanda, kemudian pada saat dinas di Boven Digoel kena pengaruh para tahanan politik buangan Belanda yang dipenjarakan di Boven Digoel. Sehingga semangat nasionalisme dari Marthen Indey ini bangkit,” ujarnya.
Danlanud Tri Bowo Budi Santoso menuturkan, perjuangan seorang pahlawan Marthen Indey untuk mengembalikan Papua ke Pangkuan NKRI sungguh sangat besar jasanya sampai Belanda meninggalkan Indonesia, maka Almarhum Marthen Indey di undang ke Amerika untuk menjadi delegasi dari Republik Indonesia.
“Jadi, pada tanggal 1 Mei 1963 itu Papua resmi masuk (kembali) ke Pangkuan NKRI. Semangat inilah yang perlu ditumbuh kembangkan bagi para pemuda Papua khususnya. Dan, pemuda harus mengetahui sejarahnya mengapa Papua kembali masuk ke pangkuan NKRI,” tutupnya. [mi/loy]