Gubernur: Masalah Pribadi Jangan Bawa Ke Pilkada Papua

655

Caption Foto : Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S.IP MH (Piet Balubun / PapuaSatu.com)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pemerintah Provinsi Papua meminta kepada para penyelenggara Pilkada Papua 2018, serta setiap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua maupun Bupati dan Wakil Bupati, agar tidak boleh kaitkan masalah pribadi dengan politik karena dapat mengganggu proses tahapan pilkada.

“Jangan bawa masalah pilkada Papua ke masalah – masalah yang lain, jangan bawa masalah pribadi, masalah politik lain dikaitkan dengan Pilkada Gubernur Papua 2018,” kata Gubernur Papua Lukas Enembe, S.IP MH saat memberikan sambutan pada kegiatan launching maskot dan jingle Pilgub Papua di halaman kantor Gubernur Papua, Dok II Kota Jayapura, Sabtu (18/11/2017).

Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S.IP MH mengatakan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode 2018 – 2023 merupakan proses pemilihan dimana masyarakat Papua ingin mencari pemimpin yang benar – benar memiliki jiwa kepemimpinan.

“Ya, saya ingin sampaikan bahwa Pilkada Papua 2018 ini semua orang punya hak untuk di pilih dan memilih menjadi kepala daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang memimpin Papua jadi lebih baik,” katanya.

Sebagai pembina politik di Provinsi Papua, Lukas Enembe meminta kepada seluruh elit politik untuk membantu penyelenggara pilkada agar tetap fokus pada regulasi dan aturan yang sudah ditetapkan, sehingga pilkada Papua berjalan aman, tertib dan terkendali.

“Sekali lagi saya tegaskan tidak boleh lagi terjadi kaitkan masalah pribadi dengan Pilkada Papua tapi mari kita fokus menyelenggarakan Pilkada sesuai dengan aturan main yang ada saya pikir itu akan kita laksanakan,” tegasnya.

Dikatakan, Pemerintah Provinsi Papua siap memback – up pelaksanaan seluruh tahapan pilkada mulai dari tahapan launching maskot dan jingel Pilgub Papua sampai pada tahapan pleno rekapitulasi penetapan pasangan calon terpilih.

“Kita tanggal 8 januari 2018 semua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua mulai mendaftar, kemudian tanggal 24 penutupan pendaftaran pasangan calon dari jalur independen,”jelasnya.

Diharapkan kepada seluruh partai politik dan peserta pilkada dapat mengikuti tahapan pilkada dengan baik agar pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan dapat terlaksana dengan baik aman dan damai.

“Jika pemimpin dilahirkan dengan cara kekerasan pasti Gubernur dan Wakil Gubernur juga memiliki watak yang keras memimpin masyarakat,”ujarnya.

Hal ini untuk mematahkan apa yang sudah di prediksi  Pemerintah Pusat bahwa papua masuk kategori daerah rawan konflik pada pilkada Gubernur 2018 mendatang. “Kita harus yakinkan kepada semua masyarakat bahwa proses pilkada Papua aman, tertib dan terkendali sehingga melahirkan pemimpin yang baik,” tegas Enembe. (heinz/loy)