Caption Foto : Nioluen Kotouki (Nius/PapuaSatu.com)
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Legislator Papua perwakilan dari Daerah Pemilihan (Dapil) kabupaten Lanny Jaya, Jayawijaya, Nduga dan Mamteng, Nioluen Kotouki meminta secara tegas kepada para oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk tidak membenturkan masyarakat hanya karena mempersoalkan SK pelantikan Bupati Lanny Jaya fersi Gubernur Papua.
“Jangan sekali-sekali membenturkan masyarakat hanya karena ulah oknum yang menyampaikan bahwa SK Pelantikan Bupati Lanny Jaya fersi Gubernur bukan fersi Mendagri. Saya tegaskan itu tidak benar, dan jangan bodohi masyarakat sehingga terjadi konflik,” tegas Nioluen Kotouki kepada wartawan di DPR Papua, Jum’at (6/10/2017).
Menurutnya, isu yang berkembang selama ini yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, khusus di kabupaten Lanny Jaya bahwa pelantikan Bupati Lanny Jaya, Befa Jigibalom adalah SK sepihak atau hanya fersi Gubernur Papua.
“Saya melihat bahwa SK pelantikan Bupati Lanni Jaya merupakan SK yang berasal dari Menteri Dalam Negeri. Berdasarkan SK itulah Gubernur melantik Bupati Lanny Jaya dan kini tugas sebagai bupati sedang berjalan. Jadi jangan membangun isu yang tidak jelas sehingag membuat konflik antara masyarakat di kabupaten Lanni Jaya,” mintanya.
Nioluen menegaskan, jika ada oknum tidak menerima dengan proses pelantikan Bupati Lanny Jaya ada tempat untuk menyampaikan keberatan dan harus sesuai prosedur serta menyiapkan berkas.
“Ada tempatnya dan jangan membuat masyarakat di kabupaten Lanny Jaya saja karena Bupati Lanny Jaya sedang genjot pembangunan, baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun di bidang infrastruktur,” ujarnya.
Namun apabila terus diganggu, maka pihaknya meminta kepada pihak aparat keamanan untuk melihat masalah tersebut agar masyarakat tidak ada korban hanya karena isu-isu yang dibuang dan tidak bertanggungjawab.
“Kalau ada yang mengatakan bahwa pembangunan di kabupaten Lanny Jaya tidak ada. Itu pembohongan publik dan sangat tidak benar. Kabupaten Lanny Jaya kini menjadi primadona terhadap pengembangan pendidikan dan kesehatan serta infrastruktur, jadi salah kalah ada yang mengatkan pembangunan tidak ada,” pungkasnya. (nius)