Caption ; Wakil Walikota Jayapura, Ir, Hj, Rustan Saru, MM saat meninjau lokasi.(foto:Rudolf/PapuaSatu.com)
Bangunan di Atas Saluran Air Harus Dibongkar
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kompleks Rawa II dan Rawa III Kelurahan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan merupakan salah satu tempat yang sering kebanjiran setiap turun hujan, meski curah hujannya tidak tinggi.
Seperti saat turun hujan pada Rabu (24/10/017) pagi, kompleks tersebut kembali digenangi air.
Kondisi ini langsung mendapat perhatian dari Pemerintah kota Jayapura. Wakil Walikota Jayapura, Ir, Hj, Rustan Saru, MM, pada Rabu, (25/10/2017) pagi langsung langsung turun lapangan untuk melihat kondisi di lokasi.
“Dari pengamatan di lapangan tampaknya hampir semua gang terendam air. Bahkan terlihat rumah-rumah warga di sepanjang gang juga sudah tergenagi air,” kata Rustan.
Setelah beberapa saat meninjau dan mengamati kondisi di lokasi banjir, Rustan menjelaskan bahwa Pemerintah Kota akan segera melakukan pengerukan untuk membersihkan saluran pembuangan yang tersumbat.
Penyebab utama sering tergenangnya air di titik ini dikarenakan banyaknya bangunan yang didirikan di sepanjang saluran pembuangan air, sehinga pada saat turun hujan meski dengan intensitas sedang titik ini akan selalu tergenang.
Tak tinggal diam, Rustan mengatakan, pemerintah kota akan segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi kondisi ini.
Rustan mengatakan, Pemerintah Kota akan melakukan pengerukan dan pembersihan saluran tersebut.
Katanya setiap bangunan yang sudah dibangun di atas saluran terpaksa akan dibongkar agar tidak lagi menghambat jalannya air yang seharusnya terbuang kearah pantai.
“Kami akan segera mengambil langkah, langkah awal kita dari Pemerintah Kota adalah mengecek arah pembuangan saluran air keluar. Berdasarkan pengamatan itu ditemukan banyak bangunan-bangunan yang dibangun di atas kali dan saluran air sehingga menghambat saluran air keluar ke laut,” ucapnya.
Untuk itu Pemerintah Kota minta agar masyarakat di sekitar lokasi bisa memahami hal ini untuk membantu Pemerintah Kota agar segera membongkar atau memindahkan bangunan-bangunan dan kios-kios yang sudah dibangun di atas saluran air.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Hamadi, Raimond Fidman Karet yang juga turun mendampingi Wakil Walikota di lokasi mengakui, bahwa masalah yang dikeluhkan warga Kelurahan Hamadi ialah jalur air keluar ke pantai.
Terkait dengan rencana pembongkaran sejumlah bangunan di atas saluran air, Raimond menambahkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan sejumlah pemilik bangunan sebelum bangunan-bangunan tersebut dibongkar.
“Kami akan langsung berkoordinasi dengan warga pemilik bangunan sebelum bangunan-bangunannya dibongkar untuk dipindahkan dari atas saluran air,” terang Raimond.
Berdasarkan keterangan di lokasi selepas peninjauan dilakukan hingga siang hari, dipastikan satu unit alat berat lansung dikerahkan petugas untuk mengeruk saluran air.
“Yang jelas musibah seperti ini terjadi karena ulah kita sendiri, kita konsisten dan tegas setelah pengerukan dan bangunan diatas saluran air ditertibkan diharapkan kesadaran warga setempat untuk tidak lagi mendirikan bangunan di atas saluran. Jika hal ini tidak diindahkan warga di Kelurahan Hamadi maka resiko yang sama pasti akan kembali terjadi,” pungkasnya.(Rdf/ahmadj)