Menteri Susi Sebut Perdagangan Ikan di Papua Terlalu Banyak Kepentingan

680

MERAUKE, PapuaSatu.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti menyebutkan, perdagangan ikan dari Papua saat ini terlalu banyak kepentingan dan bisnis yang menguasai jalur logitik tengah, timur ke barat.

“Sekarang ini hasil tangakpan Ikan laut muter-muter dulu, dan tentu saja tidak mudah melepas perubahan dengan membuka Papua Selatan ke Australia, Papua Utara ke Palau. Itu karena terlalu banyak kepentingan,” kata Menteri Susi Pudjiastuti saat bertatap muka dengan Forkopimda Provinsi Papua dan Kabupaten serta para nelayan Merauke, Senin (20/3/2018).

Untuk mempermudah perdagangan ikan, Susi mendorong Pemerintah Provinsi Papua agar hasil tangkapan ikan laut dari wilayah timur Indonesia khususnya di Papua bisa langsung diekspor ke luar negeri.

Hal itu disampaikan lantaran hasil tangkapan ikan dari Biak ataupun Merauke dikirim ke Jakarta baru diekspor sehingga tidak efisien.  “Sekarang hasil tangkapan ikan bisa langsung diekspor melalui di jalur perdagangan ke Palau dan Darwin,” kata Susi.

Susi menuturkan pengiriman ikan melalui Palau atau Darwin akan jauh lebih murah dan cepat tiba ke pembeli.  Jika ikan dari Papua langsung dibawa ke Darwin, maka anggaran orang Papua untuk membeli kebutuhan lainnya, seperti ayam akan jauh lebih murah.

“Jadi sistemnya pergi bawa ikan, pulang bawa logistik lain. Ini menjadi persoalan sekaligus pekerjaan rumah bersama oleh dan semua pihak harus terbuka karena orang Papua cinta NKRI,” tekan Susi.

Susi menegaskan, pihaknya ingin membangun orang Papua dan smeua pihak betul-betul membantu supaya masyarakat Papua tumbuh besar seperti kita-kita yang punya kemampuan dan kapasitas yang sama.

Iapun berharap akan membesarkan setiap kabupaten, baik yang memiliki wilayah air maupun yang tidak memiliki air dengan pembangunan kelautan dan perikanan.

Bahkan Susia menantang pemerintah untuk menyiapkan 100 nelayan dari Merauke untuk memberikan latihan menangkap ikan di Cilacap atau di Sukabumi, Pelabuhan Ratu atau Pantura.  “Kami akan membantu dengan Bioflok budidaya, seperti halnya kami ingin membantu Wamena dan Sarmi, karena saya tahu persis kondisi Papua,” jelasnya.

Ditambahkan, Pemerintah selalu berkomitmen sangat tinggi untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia. Untuk itu, apa yang sudah dilakukan jangan sampai dibalik lagi jangan sampai perikanan kembali ke zaman dulu.

“Semua ikan kalau wilayahnya Merauke, maka harus mendarat dulu di TPI Merauke dan adakan lelang jika pembeli cukup, kalau tidak ditampung BUMD namun harus di timbang Pemerintah daerah harus mendapat retribusi,” ungkap Menteri Susi. [piet/loy]