Untuk Program 35 Ribu MW, Papua Butuh Sekitar Rp 8 Triliun

1525

Caption : Hedrison A Lumbanraja, General Manager PT PLN ((Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Papua. (Ahmad Jainuri/PapuaSatu.com)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dalam membangun sejumlah pembangkit listrik yang masuk dalam program nasional 35 ribu megawatt, untuk sejumlah kota di Papua dan Papua Barat dibutuhkan dana sekitar Rp 8 triliun.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Hedrison A Lumbanraja, General Manager PT PLN ((Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Papua, bahwa pihaknya hingga Tahun 2019  akan membangun sembilan pembangkit di sembiln ibukota kabupaten di Papua dan Papua Barat.

“Untuk pembangunan pembangkit sekitar Rp 8 Triiliun sampai Commersiale of date (CoD) di 2019,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Rabu (1/11/2017).

Dalam proyek 35 ribu MW yang dikelola PT PLN (Persero) UIP Papua di Provinsi Papua dan Papua Barat, dintaranya adalah pembangunan PLTMG Holtekamp berkekuatan 50 MW dan Nabire berkekuaatan 20 MW. Keduanya ditargetkan beropersi secara komersial di Tahun 2017 ini.

“Untuk Holtekamp, kemarin tanggal 26 kemarin sudah melakukan fast sincrone. Artinya sudah masuk ke system. Dalam waktu kurang lebih satu setengah bulan nanti melakukan commissioning test. Setelah melakukan commissioning test nanti baru dinyattakan pembangkit ini bias beroperasi secara komersial CoD. Jadi nani kira-kira pertengahan Desember sudah bias CoD,” jelasnya.

Sedangkan  di Nabire  direncanakan akan fast sincrone  diperkirakan pada minggu kedua Nopember, dan akan CoD paada Desember 2017 akhir.

Daerah lain yang rencananya  bias CoD di Tahun 2018 yakni di Merauke 40 MW, Serui 10 MW, Manokwari 20 MW, Raja Ampat 10 MW, Sorong 30 MW, Jayapura Piccare Holtekamp 40 MW, Timika 10 MW, Fak Fak 10 MW, Kaimana 10 MW. Dengan total daya yang bisa terpasang di Tahun 2018 ditargetkann sekitar 205 MW.

Lebih lanjut dikatakan, untuk yang akan beroperasi di Tahun 2019 itu ada sekitar 120 MW di seluruh lokasi di daerah-daerah. Sehingga  total di Papua sekitar 450 MW dari program 35 ribu MW.

Dikatakan, bahwa pihaknya hanya bertugas membangun pembangkit ddi daerah-daerah yang kebutuhan listriknya rata-rata mencapai diatas 10 MW.

Sedangkan dibawahnya yang melayani hingga kampung-kampung sebagai program Papua terang menjadi tugas PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.(ahmadj)