Cabor Otomotif Harus Ikut Diperlombakan Dalam PON 2020

1061

Yan Mandenas : Papua Tidak Perlu Gengsi Untuk Berpartner dengan Provinsi Lain

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Papua, Yan Mandenas  sampai saat ini belum mengetahui secara pasti apakah cabang olahraga (cabor) otomotif akan ikut diperlombakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 medatang.

Karena dirinya selaku Ketua IMI Papua tidak mengetahui pengusulan awal yang dilakukan oleh KONI Papua ke Panitia Besar (PB) PON dan Gubernur Papua yang dilanjutkan ke KONI pusat untuk penetapan cabor yang akan diperlombakan dalam event tersebut.

Diungkapkannya, olahraga otomotif adalah cabor nomor dua yang paling banyak digemari oleh masyarakat setelah sepak bola. Tetapi dari sepuluh cabang olahraga hanya tujuh yang diusulkan untuk dipertandingkan.

“road race dan motocross inikan jenis olahraga yang mudah untuk dipertandingkan di Papua pada PON 2020, begitu pula dengan beberapa cabang olahraga lainnya seperti drag race. Tidak tahu kenapa tapi, saya terus berkomunikasi dengan ketua PB PON, ketua Kadispora serta KONI untuk apapun alasannya cabang olahraga ini harus masuk dan diperlombakana sebagai salah satu cabang olahraga yang akan ikut serta dalam PON 2020” kata Mandenas saat ditemui wartawa usai pelantikan Pengprov IMI Papua di Swissbelhotel Jayapura, Sabtu (10/03/2018).

Karena menurutnya pelaksanaan PON di Papua ini bukan sekedar untuk preastasi olahraga saja, tetapi pelaksanaan event olahraga empat tahunan ini harus juga berdampak baik bagi seluruh masyarakat Papua.

Lanjutnya,  olahraga-olahraga potensial seperti sepak bola dan otomotif adalah bagian daripada salah satu yang menjadi potensi dan digemari masyarakat dan sudah seharunya didorong dan dimasukan dalam cabang olahraga yang akan ikut serta pada PON 2020.

“kami sudah minta kepada pengurus IMI pusat untuk memberikan Proposal yang dalam waktu dekat akan kami serahkan ke PB PON dan KONI serta kita akan minta mereka menyerahkan ke KONI pusat untuk cabang olahraga Otomotif ini harus didorong dan ditetapkan sebagai cabang olahraga yang masuk dan dipertandingkan pada PON 2020” ujar Mandenas.

Senin 12 Maret akan dilaksanakan rapat terakhir untuk penetapan cabor yang akan dipertandingkan dalam PON 2020. Saat ditanyai wartawan bila IMI tidak dimasukan sebagai cabor yang dipertadingkan pada PON 2020 Mandenas mengatakan belum tentu semua cabor yang telah ditetapkan mendapatkan konsekwensi anggaran.

“toh, pembicaraan anggaran itu akan kembali ke DPR, jadi nanti kita lihat saja kemampuan KONI dan PB PON bisa berjalan sendiri untuk menyukseskan PON 2020 atau tidak. Sedangkan sampai dengan hari ini baru diprioritaskan hanya pembanguna stadion utama itupun hak ulayat belum tuntas dan masih banyak kekurangan anggaran sekitar 700 miliar harus ditambah lagi di APBD Perubahan. Kalau disilva kita memungkinkan” tutunya.,

Diungkapkannya, hal tersebut belum termasuk dengan kebutuhan anggaran sekitar 7 triliun dari total keseluruhan 11 trililun yang jadi rancangan awal. “Penambahan cabor maka perlu penambahan uang lagi. Maka kurang lebih bisa naik jadi mencapai 13 Triliun” ungkapnya.

Oleh sebab itu dirinnya berpikir bahwa Pemda, KONI dan PB PON tidak bisa berjalan sendri untuk mensukseskan PON tanpa didukung oleh semua kekuatan cabor-cabor yang potensial “oleh sebab itu saya pikir wajib hukumnya cabor otomotif dari IMI Papua harus dimasukan sehingga ini menjadi bagian dari perjuangan kita bersama untuk mendorong suksesnya PON 2020. Kalau tidak seperti pihaknya bisa memnita pemerintah untuk mengambil alih tugas-tugas KONI Papua” tambahnya

“Senin besok saya akan ke Jakarta untuk mengikuti rapat mereka di KONI Pusat dan apabila cabor otomotif belum dimasuk maka harus diprioritaskan masuk, kita akan figth habis-habisan agar otomotif masuk dalam PON 2020. Kalau tidak ya PON ini untuk apa disukseskan juga kalau cabor kita tidak masuk. Biar kita bantah membantah akan lebih baik lagi untuk menghambat pelaksanaan PON 2020” tuturnya.

Dirinya juga menyebutkan bahwa Provinsi Papua dapat bekerjasama dengan provinsi lain untuk dapat melaksakana PON 2020 apabila belum siap 100 persen “khusu untuk cabor otomotif kita bisa berpartner dengan Papua Barat Papua Barat karena IMI Papua Barat itu punya sirkuit kalau mau pakai untuk roadrace dan balap mobil standar bisa kita pakai jadi kita Papua jangan gensgsi sepanjang kita belum siap secara 100 persen untuk menjadi tuan rumah” sebutnya.

Hal itu dikatakannya agar dapat mendorong PON 2020 bisa sukses dan terlaksana seusai target yang telah ditentukan. Karena menurutnya kalau PON Papua ini gagal maka itu adalah gagalnya pemerintah dan seluruh masyarakat yang ada di seluruh Provisni Papua

“jadi tidak bisa kita main-main soal ini oleh sebab itu kita harus berhati-hati. Sukses PON 2020 ini bukan dikelola oleh KONI, PB PON, Pemerintah oleh cabor tapi menjadi bagian dari satu ikatan emosional masyarakat Papua yang akan kita dorong melalui semnangat dan didukung oleh organisasi-organisai terkait yang menjadi perangkat pendukung untuk menyuskseskan PON untuk menjadi poin penting sebagai sejarah Papua selama ini” ujarnya.

“soal sirkuit kita sudah pernah bicara, bahkah saya bicara dengan Walikota Jayapura kalaupun itu terjadi kita bisa bikin sirkuit di daerah perbatasan, Biak numfor dan Merauke juga siap. Kalau memang itu tidak bisa ya kita bisa join dengan Papua Barat untuk menggunakan sirikut Papua Barat” katanya lagi.

Sedangkan untuk cabor grastrack dan drag race itu bisa dilakukan di Papua dengan lokasi yang tersedia. “initinya IMI Papua siap untuk menyukseskan PON 2020 sepanjang terakomodir. Tapi sepanjang tidak terakomodir kita juga pasti akan complain kepada KONI dan buat rasa tidak percaya kepada KONI dan kami akan minta pemerintah ambil alih semua tugas KONI’ pungkasnya. [abe]