Atlet Sarat Prestasi Ini, Membutuhkan Perhatian Pemerintah Papua Barat

150
Jhon Heriko Awom, atlet menembak asal Papua Barat saat meraih juara II, di kejuaraan Open Tournemen//free
Jhon Heriko Awom, atlet menembak asal Papua Barat saat meraih juara II, di kejuaraan Open Tournemen//free

MANOKWARI, PapuaSatu.com – Jhon Heriko Awom (16 tahun), salah satu atlet menembak asal Papua Barat ini membutuhkan perhatian Pemerintah Daerah (Pemda).

Pasalnya, atlat remaja asal suku Byak ini banyak meraih prestasi dalam berbagai iven-iven Nasional, Open Tournament, dan kejuaraan tingkat Asia. Namun, hingga kini tidak mendapat perhatian pemerintah.

Tak hanya itu, meski hanya berlatih menggunakan peralatan seadanya, Heriko juga banyak diberikan perhargaan berupa sertifikat.

Sertu Robertzon Hebrianus Awom, selaku orang tua menyampaikan, atlet menembak atas nama Jhon Heriko Awom terjun di dunia menambak sejak berada di kelas 6 sekolah dasar (SD).

“Atlet ini berlatih menggunakan peralatan seadanya, dalam artinya menggunakan peralatan yang kita buat dengan kemampuan kita,”kata Robertzon Awom sebagai orang tua dan juga pelatih menembak saat ditemui papuasatu.com, Jumat (02/09/2022).

Putra Papua berusia 11 tahun tersebut, mulai bergabung dalam dunia menembak kreasi atau airsofgan di Manokwari sejak tahun 2017, dan Heriko pertama kali mengikuti iven atau kejuaraan nasional (Kejurnas) diantaranya di Makassar. Dilanjutkan dengan berbagai iven Kejurnas, yakni di Solo (Piala Dandrem 084 di Purwokerto tahun 2018), Bandung, dan kejuaraan Kapolda Metro Jaya.

Berbagai kejuaraan yang diikuti tanpa perhatian pemerintah tersebut, Heriko bersama sejumlah rekannya mulai bersaing dengan atlet menembak dari luar tanah Papua, dan mampu meraih juara 1, 2, 3, dan kategori lainnya.

Khususnya diakhir 2021, atlet bernama Jhon Heriko Awom mengikuti kejuaraan Asia, dan membawa pulang medali emas (juara 1 grade B) serta medali perak (juara 2 super junior).

Berikutnya, dalam Kejurnas menembak di Bekasi, Jakarta awal 2022, Jhon Heriko kenbali mendapat juara 1 grade B dan juara 2 super junior. Sedangkan dalam Kejurnas Malang Open 2022, dia (heriko-red) naik satu tingkat setelah meraih juara 1 grade C.

Dicecar mengenai kendala, pelatih Heriko mengaku, banyak kendala yang dialami, tetapi semua tingkatan atau level untuk meraih sertifikat menembak sudah dilewati dengan baik.

“Maka saat ini yang bersangkutan (atlet Heriko-red) tinggal berjuang untuk mendapatkan Sertifikat Utama Senjata Api, agar bisa naik ke level Pekan Olahraga Nasional (PON). Tapi kami kendala dengan biaya,”ucapnya.

Oleh karena itu, sebagai orang tua tapi juga pelatih berharap kepada pemerintah, dalam hal ini instansi terkait dan organisasi olahraga seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), baik di tingkat kabupaten maupun provinsi untuk memberikan perhatian.

“Sampai saat ini, tidak ada perhatian pemerintah. Kita sudah mencoba untuk koordinasi, tapi tidak ada jawaban. Jadi kita menggunakan biaya pribadi dan club-club yang secara swadaya memberikan bantuan kepada anak ini,”imbuhnya.

Padahal, kata dia, setiap kejurnas dan open tournamen bahkan kerjuaraan tingkat Asia, Heriko membawa nama Papua Barat.

“Tolong perhatian atlet-atlet ini, karena mereka yang nantinya, akan mengharumkan nama Papua,”tegas dia.

Dalam kesempatan ini, dia mengemukakan, bahwa banyak anak Papua yang memiliki potensi dalam dunia menembak, tetapi kekuarang sarana preasaran latihan.

Maka dia menyarankan, kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan KONI Papua Barat, untuk serius memberikan perhatian dalam bentuk pembinaan.

Selain itu mengikuti kejuaraan, Jhon Heriko juga sering dipanggil, untuk menjadi instruktur dalam perlombaan yang dilaksanakan oleh Brimob dan Polda Papua Barat. [free]