JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dinas Kesehatan Provinsi Papua mensosialisasikan terkait penyakit malaria kepada Asosiasi Pendeta Indonesia se-kota Jayapura di Hotel Horison Kotaraja, Selasa (1/12) pagi.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 28 orang pendeta yang berkomitmen untuk melanjutkan estafet sosialisasi terkait malaria kepada jemaat dan masyarakat dilingkungan sekitar.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) tubercle bacillius (tb) dan malaria Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Beeri Wopari mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kemitraan dengan lembaga gereja melalui Asosiasi Pendeta Indonesia.
“Kita mengharapkan kegiatan sosialisasi malaria ini bisa melibatkan berbagai pihak dan kalangan salah satunya dari lembaga keagamaan. Kita berharap pencegahan dan penanggulangan malaria sampai ke masyarakat juga merupakan tugas tanggung jawab gereja melalui lembaga gereja masing-masing,” katanya disela-sela kegiatan.
Dikatakan, ini adalah langkah awal untuk eliminasi malaria nantinya karena itu merupakan kerja bersama. “Itulah yang akan kita wujudkan bersama, maka kita membangun komunikasi. Tentu nanti akan ditindaklanjuti sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada dilapangan,” ujarnya.
Tak hanya dengan pihak gereja, kedepannya juga akan ada asosiasi dari agama-agama lainnya juga yang hendak diundang bersama untuk mendiskusikan sosialisasi malaria.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia Kota Jayapura, Pdt. Gery Rahakbauw menjelaskan, pendeta juga harus memahami tentang malaria dengan baik karena pendeta fungsinya bukan hanya tentang kebutuhan rohani tetapi juga memikirkan kebutuhan jasmani.
“Jayapura adalah wilayah nomor dua dengan tingkat malaria tertinggi. Maka kita perlu kerjasama untuk mengurangi populasi malaria yang berdampak pada kesehatan umat,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia akui akan membentuk kelompok presentatif untuk mensosialisasikan malaria. “Ya itu harapan kami dari hasil pertemuan ini kita komitmen, pak Dokter tadi juga sampaikan bahwa nanti kita akan direkrut menjadi bagian dalam tim untuk pencegahan malaria,” tukasnya. [ayu]