JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dewan Perwakilan Rakyat Papua menggelar Rapat Paripurna Istimewa DPRP dalam rangka pengumuman hasil penetapan KPU Papua tentang penetapan Lukas Enembe – Klemen Tinal (LUKMEN) sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Papua terpilih periode 2018-2023 dalam Pilgub 2018.
“DPRP menindaklanjuti pleno KPU yang sudah menetapkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, yakni mengesahkan, selanjutnya pelantikan akan dilakukan oleh Presiden, melalui Mendagri dengan jangka waktu lima hari kerja sejak KPU Provinsi menyampaikan penetapan paslon Gubernur terpilih kepada DPR Provinsi,” kata Ketua DPR Papua, Yunus Wonda saat membuka rapat paripurna istimewa DPR Papua, Selasa (14/8/2018).
Ketua DPR Papua, DR.Yunus Wonda, SH MH memberikan penghargaan kepada seluruh rakyat Papua, aparat keamanan baik Polri dan TNI yang telah berpartisipasi mendukung pelaksanaan dalam pengamanan Pilgub dan Pilkada 7 daerah di Papua sehingga berjalan dengan aman, nyaman serta kondusif.
“Pilgub Papua telah berjalan baik karena adanya kinerja profesional dari seluruh elemen pelaksanaan pemilihan kepala daerah tahun 2018 di Papua,” ujarnya.
Yunus Wonda juga mengajak seluruh masyarakat Papua agar lupakan perbedaan dalam pesta demokrasi Pilgub 2018 yang telah usai, tapi mari bersatu membangun Papua menjadi lebih baik.
“Jadi, sekarang Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua terpilih adalah saudara Lukas Enembe, SIP, MH dan Klemen Tinal, SE, MM periode 2018-2023,” kata Yunus.
Penjabat Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo mengatakan, suksesnya pelaksanaan Pilkada, baik pemilihan Gubernur dan 7 bupati di Papua, karena semua saling bahu membahu menciptakan Pilkada yang aman dan damai, maka hasilnya sangat baik.
“Kerjasama bersama baik Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, seluruh aparat keamanan bersama seluruh tokoh masyarakat, adat, agama, pemuda termasuk DPRP dan MRP sehingga pilkada di Papua bisa dirubah dari rawan menjadi aman,” jelasnya.
Dengan berakhirnya sidang paripurna ini, harapnya, perbedaan yang terjadi saat Pilkada, dengan sendirinya harus berakhir.
“Kompetisi sudah berakhir, tidak ada lagi perbedaan, semua kembali bersama-sama membangun Papua,” katanya.[piet]