JAYAPURA, PapuaSatu.com – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua dan Prodi Desain Mode,FSRD ISI Denpasar menandatangan Momerandum of Understunding (MOU) dengan Traditional Textile Arts Society of South-East Asia (TTASSEA), di Gedung Citta Kelangen Lt 2 ISI Denpasar, Senin (22/7/2019).
Dr. Mariah Waworuntu salah satu perwakilan dari TTASSEA merasa bangga dan terus ingin bekerja sama dengan ISBI Tanah Papua ke depan, demi pengembangan kesenian tradisional yang dimiliki oleh Papua melalui Institut Seni Budaya Indonesia ISBI Tanah Papua.
“Kami TTASSEA peduli kesenian Indonesia sehingga kami akan terus berusaha untuk bekerjasama yang baik dengan ISBI tanah Papua dan Prodi Drsain Mode, FSRD ISI Denpasar,” kata Mariah.
Hal ini disampaikan Mariah karena ingin agar ke depan TTASEA sebagai pecinta kesenian tradisional Indonesia terus mengangkat desain dan textile kesenian di wilayah Asia Tenggara.
“Kami berharap pulah di awal bulan November kita bisa bertemu dalam rangka penyelenggaraan Asean Traditional Textile South-East Asia di Yogja,” harapnya.
Sementara Rektor ISBU Tanag Papua, Prof. Dr. I Wayan Rai S. MA menyebutkan bahwa penandatanganan MoU ini sebagai pertemuan awal yang hangat.
Oleh karena itu, dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak TTASSEA yang mau melibatkan ISBI sebagai satu-satunya Kampus Seni di Tanah Papua dan Priodi Desain Mode ISI Denpasar untuk dapat memfasilitasi ISBI melalui penandatanganan MOU ini.
“Semoga ke depan kami dari pihak kampus bersama masyarakat lokal akan meningkatkan kualitas Textile tradisional Papua agar dapat diperkenalkan di tingkat Asean hingga internasional,” ucap Prof. Dr. I Wayan RaI S. MA.
Di tempat yang sama, kepala Prodi Mode, FSRD ISI Denpasar. Dr. Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana berharap pengembangan seni dan budaya berbasis Akedemisi dapat terwujud ketika melalukan kerja sama yang baik dengan berbagai macam pihak terkait.
salah satu contoh nyata yakni dengan dilakukannya penandatanganan kerjasama hari ini. “Semoga ini tetap peetahankan demi kemajuan Textile tradisional kiata”. Kesannya ketua Peodi Desain Mode ISI Denpasar,” tukasnya. [miki/loy]