Jaga Hutan Papua Sebagai Paru – Paru Dunia

1466

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Sekretaris Daerah Provinsi Papua, T.E.A. Hery Dosinaen, S.IP.,MKP.,M.Si mengatakan butuh komitmen bersama para pemimpin OPD terkait untuk menjaga hutan Papua sebagai paru – paru dunia beserta isinya dengan baik.

“Jadi yang paling penting disini adalah bagaimana jajaran kehutanan mampu menjaga hutan dengan regulasi yang ada, jangan sampai hutan Papua ini rusak karena ulah-ulah oknum yang tidak bertanggungjawab,” kata Sekda Hery Dosinaen saat membuka rapat kerja teknis kehutanan Provinsi Papua, di Kota Jayapura, Rabu (17/10/2018) malam.

Menurut Sekda, hutan Papua melindungi berbagai jenis flora dan fauna serta kekayaan alam di Papua, pasti semakin lama akan menjadi punah jika tidak dijaga dengan baik, apalagi Papua memiliki 2.900 spesies anggrek baru.

“Saya berharap melalui rapat kerja teknis kehutanan ada komitmen kuat dari setiap aparatur kehutanan karena tidak ada habitat yang nyaman bagi flora dan fauna Papua selain hutan Papua tetap terlindungi dengan baik,” ujar sekda.

Selain itu, kata Sekda, saat ini telah di bentuk cabang Dinas Kehutanan di Kabupaten/Kota sehingga tidak ada kendala dalam pengawasan hutan Papua.

“Kita tekankan bahwa hutan Papua adalah paru-paru dunia, sehingga semua pihak harus bersama-sama menjaganya agar tidak merusak hutan sembarangan, lebih khusus masyarakat untuk menjaga Hutan dan Lahan di Papua,” kata sekda.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray, SH.,M.Si mengatakan, rapat kerja teknis Kehutanan sebagai sarana untuk konsolidasi kelembagaan dan organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan di sektor Kehutanan sesuai UU nomor 23 dan PP 18.

“Perlu ada kesepahaman, kordinasi dan langkah yang sama untuk menjawab tantangan yang terjadi dilapangan tidak pernah menunggu kita dalam melaksanakan pelayanan termasuk perizinan dan pengawasan,” kata Jan.

Sasaran rapat teknis kehutanan adalah untuk mendukung visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Lukas Enembe-Klemen Tina, yang tentunya harus selaras dengan rencana kerja dan program besar kehutanan di Indonesia yakni, untuk hutan makin lestari dan rakyat yang sejahtera.

“Kami akan bicarakan semua hal yang selama ini menjadi kendala dalam menjaga hutan Papua, setelah itu baru mencari solusi yang kemudian akan diterapkan dalam menjalankan tugas, sesuai visi dan misi Papua Bangkit Mandiri,Sejahtera dan Berkeadilan,” ujarnya.

Rakernis rahabilitasi hutan dan lahan Papua diharapkan dapat menyatukan presepsi para pihak dalam mengimplementasikan program dan kegiatan Dinas Kehutanan hingga UPTD di Kab/Kota dalam rangka pengelolaan hutan berkelanjutan yang tentu memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Papua.

Hadir dalam rakernis Dinas kehutanan tahun 2018, peneliti Anggrek dari Hortus Botanicus University Of Leiden Belanda dan juga penasehat tenaga ahli Botani untuk Yayasan Pendidikan Alam Papua.

Diketahui, Dinas Kehutanan Papua memberikan bantuan lima unit motor bagi UPT Kabupaten Waropen, Kepulauan Yapen, Keerom, Biak Numfor dan Mamberamo-Sarmi. Serta peta kerja kepada Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Lanny Jaya dan Mimika.[piet]