Kapolda : Pilkada Jangan Dijadikan Ajang Mengejar Kekuasaan

589

10.500 Personel Gabungan TNI/Polri Siap Amankan Pilkada Serentak di Papua
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Sebanyak 10.500 personil gabungan TNI/Polri bakal dikerahkan untuk mengamankan proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah secara serentak, baik Pemilihan Gubernur/wakil Gubernur maupun pemilihan bupati/wakil bupati se Papua.
Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar menegaskan, dari 10.500 personil gabungan TNI/Polri yang diterjunkan, 8.000 personil diantaranya anggota polisi yang diperbantukan dari Mabes Polri dan Polda tetangga serta 2500 anggota TNI siap untuk memback-up pihak kepolisian untuk mengamankan pilkada serentak di Papua nanti.
“Gabungan personel dalam angka-angka besar itu akan fokus pada kegiatan pengamanan kampanye dan pemungutan suara. Mereka akan turun langsung pada bulan Mei dan Juni termasuk Juli pasca pemungutan suara,” tukas Boy Rafli usai memimpin apel gelar pasukan Mantap Praja Matoa di lapangan Mako Brimob Polda Papua, Kota Raja, Jayapura, Jumat (05/01/2018).
Menurutnya, jumlah personil yang tergolong besar ini dikarenakan, proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah mulai dari kampanye hingga pada proses perhitungan surat suara selalu menimbulkan reaksi-reaksi yang tidak baik hingga berujung pada konflik.
“Papua ini adalah daerah yang paling rawan konflik apalagi pada momen pilkada. Jadi kalau ada tujuh kabupaten kita harus mengatakan semuanya rawan. Jadi yang terpenting serawan apapun, kita siap melaksanakan upaya-upaya keamanan agar kerawanan itu dapat berkurang ataupun tidak ada sama sekali,” paparnya.
Boy rafli menegaskan, upaya-upaya untuk menciptakan pilkada serentak yang aman, damai dan bermartabat telah dilakukan. Bahkan sejak sejak Desember 2017 lalu sudah berupaya untuk memberikan kedamaian dan kenyamanan bagi masyarakat. “ kita tidak harus menunggu pada puncak proses pilkada pada bulan Juni nanti,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan Jenderal Bintang Dua ini bahwa, dalam memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat harus lebih dulu sosialisasi dengan mengedukasi kepada masyarakat tentang pilkada.
Selain itu Polda Papua juga telah mempromosikan pilkada damai kepada seluruh elemen masyarakat, “hal itu dilakukan agar mindsetnya pada pilkada itu damai, bukan untuk saling menyakiti, bukan untuk memecahkan kelompok masyarakat yang berujung pada konflik. Jadi beda pilihan politik itulah demokrasi, kedaulatan rakyat itu memang dihormati tetapi berbeda pilihan politik bukan berarti kita bisa saling menyakiti” ungkapnya.
Boy Rafli juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap hidup rukun serta menjaga persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia dan harus menjaga suasana keharmonisan masyarakat dalam level tingkat terdepan mulai dari kampung, distrik, kabupaten dan provinsi.
Iapun berharap agar pelaksanaan pilkada di Papua benar-benar menjadi momentum lahirnya upaya-upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jangan sampai pilkada itu hanya dilihat dalam prespektif sempit yang hanya mengejar kekuasaan, tetapi pilkada harus menjadi ajang untuk mensejahterakan masyarakat kita.
“Jadi jangan sampai ada korban-korban yang berjatuhan lagi. Jangan sampai ada korban jiwa gara-gara pilkada, sudahlah masa lalu adalah pelajaran bagi kita dan mari kita perbaiki untuk dimasa yang saat ini berjalan,” pungkasnya. (Abe)