JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pemerintah Provinsi Papua mendorong Kepala Distrik dan Kepala Kampung awasi penyebaran wabah polio di wilayah perbatasan Negara Republik Indonesia – Papua Nugini.
Penjabat Gubernur Papua, Mayjen TNI (Pur) Soedarmo mengatakan daerah prerbatasan memang sudah ada beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang telah dibangun sehingga keluar masuknya masyarakat di awasi.
Sedangkan untuk daerah yang belum memiliki PLBN yang sulit diawasi, karena berdasarkan data Kementrian Kesehatan, sedang terjadi wabah Polio di Negara tetangg PNG.
“Kami meminta agar para bupati untuk mendorong para camat dan kepala kampung mengawasi daerah perbatasan, agar tetap mengantisipasi penyebaran wabah polio dengan melakukan imunisasi bukan hanya campak dan rubella tetapi juga imunisasi Polio,” kata Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo di Jayapura, Selasa (7/8/2018).
Diakui Soedarmo, banyak jalur – jalur tikus di perbatasan RI-PNG yang sulit di identifikasi akan tetapi bagaimana para Bupati dan Kepala Kampung bisa mengawasi dan menjaga sendiri untuk bisa keluar masuk masyarakat di daerah perbatasan.
“Seperti Kabupaten Keerom yang belum memiliki PLBN inilah yang kita dorong para camat melalui bupatinya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap hal itu,” ujarnya.
Selain itu juga Soedarmo menjelaskan sedang untuk kondisi di Papua secara umum sudah berlansung sejak di canangkan pada bulan Juni mendatang. Untuk itu Kepala Dinas Kesehatan yang mempunyai peran, menangani di 28 Kabupaten dan 1 kota.
“Saya sudah mencanang kan di bulan Juni kemarin. Bulan Agustus ini secara serentak untuk melaksanakan imunisasi campak, rubella dan polio di seluruh provinsi Papua. ini kita harapkan agar anak – anak terbebas dari campak, rubella dan polio. Ini kan program nasional yang harus wajib dilakukan,” katanya. [piet]