PORT MORESBY, PapuaSatu.com – Pemerintah Provinsi Papua dan Negara tetangga Papua New Guinea (PNG) kembali menjajaki kerjasama di bidang perekonomian khusus wilayah Asia Pasific.
Hal terungkap dalam kunjungan kerja Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP MH saat memenuhi undangan dari Gubernur National Capital District (Port Moresby), Powes Parkop untuk menghadiri upacara Hari Kemerdekaan Papua New Guinea (PNG) ke 43 tahun yang dipusatkan di kompleks Parlemen PNG, Port Moresby, Minggu (16/8/2018).
Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill dalam pidato kenegaraannya menyebutkan bahwa saat ini pihakya sedang fokus dalam persiapan penyelenggaraan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) yang akan diselenggarakan di Port Moresby pada bulan November 2018.
“APEC akan menjadi ajang mempromosikan PNG sebagai pintu gerbang Ekonomi Pasifik. Kami berterima kasih kepada negara-negara sahabat, terutama negara-negara Pasifik yang telah memberikan dukungan kepada kami untuk menjadi tuan rumah APEC,” kata Perdana Menteri PNG, O’Neill.
Perdana Menteri PNG menjelaskan kunjungan Gubernur Enembe ke Port Moresby ini sekaligus menjajaki peluang kerjasama bidang ekonomi antara pemerintah Provinsi Papua dengan PNG.
Menurut Peter O’Neil, Provisni Papua sebagai Provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan PNG sangat potensial dalam pembangunan perekonomian lintas batas.
“Pemerintah Provinsi Papua telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan beberapa provinsi di PNG untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat yang berbatasan langsung antara Papua dan PNG penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan disela-sela pembukaan Border Trade Fair,” ujarnya.
Dimana penandatanganan kerjasama tersebut mendorong hubungan kemitraan baik antar kedua belah pihak, termasuk mengakui pentingnya prinsip kesetaraan yang saling menguntungkan.
Penandatanganan kesepakatan telah menghasilkan bentuk kerjasama formal sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku dalam bidang perdagangan, perhubungan, pendidikan, kesehatan dan bidang lain.
“Saya akan bertemu dengan beberapa Gubernur dari PNG untuk membicarakan kerjasama tersebut, terutama di bidang ekonomi,” kata Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S.IP MH usai mengikuti upacara hari kemerdekaan PNG ke 43 tahun.
PNG sendiri telah berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan di perbatasan termasuk dalam perdagangan komoditas pertanian vanili.
Pemerintah Provinsi Papua beberapa kali telah menggelar pertemuan bisnis yang dihadiri oleh sejumlah pengusaha dari Papua, Indonesia dan Papua Nugini (PNG).
Pertemuan bisnis itu digelar di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw membahas peluang kerjasama antar kedua negara.
Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzana Wanggai mengatakan, pihaknya memfasilitasi pertemuan sebab pengusaha dari kedua negara telah lama menginginkan membuka segera hubungan dagang.
Usai mengikuti upacara, Gubernur Lukas Enembe menyempatkan diri menghadiri acara kenegaraan yang diselenggarakan di Kantor Parlemen PNG bersama para pejabat negara PNG, Duta Besar negara sahabat PNG, termasuk Duta Besar Indonesia untuk PNG, Ronald JP. Manik.
Lukas Enembe menyampaikan terima kasih kepada Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill dan Gubernur NCD, Powes Parkop telah menerima orang-orang dari Provinsi Papua, Indonesia yang bertahun-tahun hidup di PNG sebagai pengungsi.
“Terima kasih kepada pemerintah PNG yang telah menerima orang-orang kami yang selama ini hidup di PNG. Bahkan saya dengar mereka diberikan tanah untuk tinggal dan kewarganegaraan,” kata Enembe kepada Perdana Menteri PNG dan Gubernur Port Moresby.
Kehadiran Gubernur Papua, Lukas Enembe melakukan kunjungan pertamanya ke negara tetangga PNG sejak resmi menjabat sebagai Gubernur Papua untuk kedua kalinya.
Selama menjabat Gubernur Papua, Lukas Enembe sudah tiga kali kunjugan kerja ke PNG, dimana dua kali kunjungan sebelumnya pada masa jabatan Gubernur periode pertama.
“Kita sudah dua kali diundang untuk menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan PNG oleh Gubernur Port Moresby. Tapi baru kali ini kita bisa memenuhi undangannya,” katanya. [piet]