Caption Foto : Pjs Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo saat menyampaikan sambutan kegiatan Penyelenggaraan Forum Dialog Dengan Masyarakat dan Partai Politikdi Hotel Aston, Kota Jayapura, Rabu (14/3/2018). (Piet Balubun/PapuaSatu.com)
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pemerintah Provinsi Papua mengajak seluruh masyarakat, penyelenggara pemilukada dan steakholder bersatu menjadikan 4 daerah di Provinsi Papua yang masuk zona merah rawan konflik pilkada menjadi daerah zona hijau atau aman sehingga pilkada Papua berjalan lancar.
Penjabat Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo mengatakan berdasarkan hasil survey Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dari 17 provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan Pemilukada serentak 2018, Provinsi Papua ada dalam zona merah paling tinggi kerawanannya untuk terjadi konflik.
“Pilkada serentak 2018 ini akan diikuti 17 Provinsi, 115 Kabupaten dan 39 Kota di Indonesia, dari 17 provinsi, Papua berada paling atas, artinya potensi konflik di Papua ini paling besar atau dalam kategori merah,” kata Soedarmo dalam sambutannya pada kegiatan Penyelenggaraan Forum Dialog Dengan Masyarakat dan Partai Politik dengan Tema “Menata Keuangan Partai Politik Yang Akuntabel Serta Menyongsong Pilkada Damai” di Hotel Aston, Kota Jayapura, Rabu (14/3/2018).
Dijelaskan, 4 Kabupaten yang rawan konflik ada di Papua masuk 10 besar daerah rawan konflik Pemilukada, selain hasil dari survey-survey dari Bawaslu survey tersebut juga termasuk hasil survey yang dilakukan oleh para peneliti, data analisis dari pakar-pakar politik nasional dan juga termasuk data dari aparat keamanan.
“Selalu dalam beberapa dialog tidak pernah lepas dari isu kerawanan Pemilukada 2018 di Provinsi Papua dan empat kabupaten lainnya di Papua,” ujarnya.
Sebagai Pjs Gubernur Papua, Soedarmo tidak ingin wilayahnya masuk rangking pertama zona merah rawan Pilkada. “Saya berharap melalui dialog ini, kita harus bersama-sama untuk mewujudkan bagaimana membalikkan hasil survey-survey tadi, dari Provinsi Papua berada di zona paling merah menjadi zona yang paling hijau,” tegasnya.
Soedarmo juga mengajak seluruh penyelenggara dan stakeholder untuk bersatu, bergotong-royong dan bekerja secara maksimal sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, untuk bagaimana menjaga proses pelaksanaan Pilkada di Papua bisa berjalan dengan aman, tertib, lancar dan tentunya sukses.
“Saya sampaikan karena pertemuan ini semua penyelenggara dan stakeholder yang melaksanakan Pilkada serentak 2018 di Papua hadir, termasuk ada para pimpinan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yang sudah menjadi tugasnya, dan juga ada teman-teman dari beberapa partai yang juga berhubungan langsung dengan pelaksanaaan Pilkada ini,” ujarnya.
Untuk itu, dibutuhkan kebersamaan dan persamaan persepsi dalam mewujudkan Pilkada yang aman. “Sesuai dengan asas Pilkada yang Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur dan Adil (Luber Jurdil), untuk bisa terselenggara di Papua, tentunya ini yang kita harapkan, sehingga yang tadi sudah di plot zona merah menjadi zona hijau,” jelasnya.
Partai pendukung tidak boleh mengkampanyekan tema-tema yang menghujat, mengadu domba, pilitik identitas, mempolitisasi tentang sara, menghina memfitnah. “Tetapi mari kita dorong untuk para partai-partai pendukung Pasangan Calon yang ada untuk menkampanyekan ide-ide dan visi misi yang baik seperti dibutuhkan masyarakat Papua,” ungkapnya. [piet]