Willem Wandik : Pendirian Kapsul Waktu Oleh Presiden Patut Diapresiasi

1263
Caption : Anggota DPR RI, Willem Wandik S.Sos (tengah) saat foto bersama di waktu kesempatan
Caption : Anggota DPR RI, Willem Wandik S.Sos (tengah) saat foto bersama di waktu kesempatan

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Peresmian pembangunan kapsul waktu di daerah Merauke pada bulan November ini, yang pembangunannya dimulai sejak Tahun 2015 lalu, dan merupakan gagasan Presiden RI ke-7, Joko Widodo, patut untuk diapresiasi dan diberikan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Willem Wandik, Anggota DPR RI Komisi V Fraksi Partai Demokrat, atas nama masyarakat Papua dari pegunungan, lembah, dan pesisir kepulauan.

“Atas nama masyarakat Papua dari pegunungan, lembah, dan pesisir kepulauan, kami mengucapkan terimakasih atas atensi yang diberikan oleh Presiden Jokowi, dan juga kepada mitra kerja Komisi V DPR RI, yaitu Jajaran Kementerian PUPR yang mampu mewujudkan pembangunan gagasan yang sangat brilian ini,” ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima PapuaSatu.com, Jumat (16/11/2018).

Dikatakan, bahwa ada sejumlah pesan penting yang ingin diperkuatnya terkait gagasan pembangunan kapsul waktu di daerah Merauke.

“Dalam apa yang dipahami oleh jajaran pemerintah pusat, bahwa pembangunan kapsul waktu ini berisi harapan, mimpi, anak-anak Indonesia selama 70 tahun di masa mendatang, yang dimulai dari Aceh hingga ke Tanah Papua, yang akan dibuka setidak-tidaknya pada akhir tahun 2085 mendatang,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Willem Wandik pun ingin berbagi pandangan tentang gagasannya yang wajib didengarkan oleh seluruh elit nasional, dan seluruh elemen masyarakat nusantara.

“Bahwa, Tuhan telah menciptakan alam begitu sempurna, lengkap dengan pergantian waktu, pergantian siang dan malam, dan sebagai manusia yang religius (percaya atas kekuasaan Tuhan), kami di Tanah Papua, meyakini, refleksi dari pembangunan kapsul waktu di daerah Merauke ini, harus pula menggambarkan “visi dan arah pembangunan Indonesia” hingga 2085 mendatang,” tuturnya.

Dikatakan juga, bahwa berdasarkan penanda, pergantian waktu, pergantian hari dan pergantian jam setiap harinya di seluruh nusantara, selalu dimulai dari ufuk timur.

Dengan kata lainnya, masyarakat di wilayah timur nusantara, yaitu di Tanah Papua, menjadi yang pertama kali di setiap harinya dihampiri oleh matahari pagi, ketika di daerah Tengah dan Barat Indonesia, masih gelap gulita.

“Ketika di daerah Indonesia tengah (Sulawesi – Kalimantan) dan wilayah Barat (Jawa- Sumatera) masih tertidur lelap, di kawasan Timur Indonesia (Tanah Papua), masyarakat sudah mulai bekerja di perkebunan, ladang-ladang, dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Willem Wandik mewanti-wanti agar jangan sampai Indonesia yang begitu kaya sumber daya alam ini, terus gagal mengejar berbagai kemajuan dan agenda pemerataan pembangunan, hanya karena gagal memaknai tanda-tanda alam dan waktu yang sejatinya dianugerahkan oleh Tuhan kepada bangsa nusantara yang besar ini.

Oleh karena itu, sebagai politisi asal Papua, Willem Wandink mengimbau dan meminta dengan sungguh-sungguh kepada pemerintah pusat, agar di momentum peresmian kapsul waktu tersebut,  seluruh agenda nasional yang pernah dirintis sejak era MP3EI di era Presiden ke-6, hingga program ambisius nawacita Presiden ke-7, Jokowi, wajib mendistribusikan seluruh kapasitas infrastruktur dasar, infrastruktur penunjang, pembangunan hilirisasi industry untuk penciptaan lapangan pekerjaan, di kawasan Timur Nusantara (Tanah Papua), sebab produktivitas nasional, disetiap harinya, bermula dari wilayah Timur Nusantara.[yat]