Ketua BP-PTSI, Prof. Dr. Thomas Suyatno. Foto : Arie Bagus/PapuaSatu.com
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BP-PTSI), Prof. Dr. Thomas Suyatno mengakui bahwa banyak perguruan tinggi swasta di Provinsi Papua yang masih tertinggal jika dibandingkan dengan daerah lainnya.
Dan hal ini sudah menjadi tugas mendesak dari pegurus wilayah BP-PTSI Provinsi Papua yang diketuai oleh Pdt. Habel S. Koibur, S.Th yang baru dilantik untuk bagaimana secepatnya meningkatkan akreditasi seluruh perguruan tinggi swasta di Papua dari akreditasi B menjadi A.
Dirinya juga menyebutkan ada kelemahan pokok pada perguruan tinggi di Papua temasuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang lemah di penelitian.
“sangat-sangat lemah. Karena penelitian ini menjadi tolok ukur dari kwalitas pendidikan tinggi jadi, tentu saja ini harus menjadi suatu prioritas” kata Suyatno yang ditemui wartawan di salah satu hotel ternama di Abepura, Senin (16/04/2018).
Suyatno juga mengatakan bahwa perlu mendatangkan tokoh-tokoh dari pusat yang relative lebih baik untuk membantu memperbaiki kelemahan tersebut.
Kelemahan yang kedua adalah kurangnya kwalitas kegiatan kemahasiswaan. “jika kita bicara kwalitas kegiatan kemahasiswaan itu dibagi menjadi dua yaitu kwalitas dibidang olahraga dan seni untuk di Papua relative lumayan serta keikut sertaan mahasiswa Papua dalam berbagai workshop atau debat-debat dalam disiplin ilmu di tingkat nasional bahkan di tingkat internasional itu yang melekat. Jadi kalau dua kegiatan ini tidak bisa diatasi maka akan sulit untuk meningkatkan akreditasi dari B menjadi A”katanya.
Selain itu, jurnal-jurnal internasional juga sangat penting karena menurutnya tidak akan berguna jika menjalankan penelitian jika tidak di publish di dunia Internasional.
“Pdt. Koibur selaku ketua harus memfasilitasi adanya suatu forum-forum yang meningkatkan kwalitas para dosen kita” ujarnya.
Lanjutnya, beberapa guru besar yang ada di Bumi Cenderawasih ini sangat banyak usianya yang sudah seharusnya pensiun. “jika ini tidak segera dikejar regenerasi peremajaannya untuk menjadi guru besar maka nanti akan ada ketimpangan” sebutnya.
“Padahal, norma terpenting untuk meningkatkan ranking dan klustering itu adalah masalah sumber daya. Karena sumber daya manusia di dunia pendidikan tinggi dibagi menjadi dua yaitu; SDM atau tenaga pendidik dalam hal ini dosen dan tenaga kependidikan yaitu staf dibidang non akademik” pungkasnya. [abe]