Caption : Gunung Cycloop. Foto : Istimewa
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Hutan bagi lima suku yang mengelilingi Gunung Cycloop dianggap sebagai Ibu Kandung. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Adat Suku Imbi Numbay, Daniel Toto kepada PapuaSatu.com belum lama ini.
Kelima suku itu adalah; Suku Sentani dan Moi yang berada di selatan serta Suku Teperaiwena, Imbi Numbay dan Youtefa yang bermukim di wilayah utara gunung ini.
Alasanya menyebut Cycloop sebagai Ibu Kandung adalah; karena seluruh masyarakat yang berasal dari lima suku tersebut menggantungkan hidunya pada salah satu gunung terbesar di Papua ini.
“karena dari sinilah kami mendapatkan makanan dan air bersih untuk menghidupi kita” katanya.
Dirinya menuturkan, untuk melindungi hutan Pegunungan Cycloop dari oknum-oknum tidak bertanggungjawab, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Papua, Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua pada tahun 2016 lalu telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk bersama menjaga Cycloop dari perambahan.
“perambahan yang dilakukan oleh oknum warga disini beberapa tahun lalu itu membuat kami masyarakat adat disini tersakiti” ujarnya.
Menurutnya, akibat perambahan yang dilakukan tersebut banyak sumber air di Kota Jayapura yang telah mengering. “untuk mempertahankan sumber air yang masih ada, itu kembali kepada diri kita sendiri” katanya.
Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh komponen masyarakat yang ada di Kota dan Kabupaten Jayapura untuk bersama menjaga Cycloop yang tidak lain adalah Ibu Kandung sendiri.
“bukan masyarakat adat saja. Karena jumlah kami sangat sedikit bahkan kami disini adalah minoritas, jadi kita butuh dukungan dari seluruh pihak untuk terlibat dalam melestarikan Cycloop. Mulai dari daerah penyangga sampai ke kawasan cagar alam Cycloop” pintanya.
Dirinya juga menuturkan bahwa selaku masyarakat adat, pihaknya memiliki kecemasan jikalau masalah perambahan tidak segera ditindaklanjuti ataupun tidak segera dilakukan pengamanan bersama maka sudah pasti Cycloop akan gundul.
“Kalau Cycloop jadi gundul maka kita semua akan kesulitan dalam memperoleh air bersih” tukasnya.
Selain itu dirinya juga mengutarakan bahwa Cyclooplah yang selama ini melindungi seluruh mahluk hidup yang bermukim di Kota dan Kabupaten Jayapura bahkan sekitarnya.
“karena gunung Cycloop ini yang membentengi kita dari badai pacific karena daerah kita ini berbatasan langsung dengan samudera Pasific” pungkasnya. [abe]