JAYAPURA, PapuaSatu.com – 103 orang barista yang berdomisili di Papua dan Papua Barat mengikuti kegiatan Sertifikasi Profesi Barista yang digelar oleh Bekraf selama dua hari di sebuah Hotel di Abepura, Rabu (26/6/2019) siang.
Kegiatan tersebut dilakukan secara gratis, juga ada pemberian materi bahkan ujian kompetensi yang disampaikan oleh lembaga sertifikasi profesi(LSP) Kopi Indonesia. Peserta yang hadir 50% dari seluruh Indonesia, 50% dari Papua dan Papua Barat.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Matias Benoni Mano mengucapkan terimakasih atas perhatian Bekraf kepada Tanah Papua serta juga dukungannya agar para Barista Papua sejajar dengan Barista kelas dunia.
“Kami ucapkan terimakasih, kegiatan ini di laksanakan di Papua oleh BEKRAF, ini berarti pemerintah pusat punya perhatian khusus terhadap Tanah Papua. Mampu mengangkat Barista Papua sejajar dengan Barista lainnya di tingkat Nasional maupun Internasional, bisa mempunyai profesi,” ucapnya
Ditempat yang sama, Ketua LSP Kopi Indonesia, Edy Panggabean membeberkan ada 12 teknis unit kompetensi dan wajib untuk dipenuhi oleh seorang barista agar menjadi barista yang kompeten.
“Yang pertama mengelola bahan baku, mengelola area kerja, mengoprasikan bar, memutahirkan pengetahuan tentang Kopi, berkomunikasi secara lisan dalam Bahasa inggris sederhana, bekerjasama dengan kolega dan pelangan,mengunakan peralatanan perlengkapan. 12 unit ini akan kami refresh secara lisan dan lakukan uji Kompetensi selama 2 hari ini. Biasanya unit yang paling sulit adalah berkomunikasi secara lisan dalam bahasa inggris sederhana, memutakhirkan pengetahuan tentang kopi,” bebernya.
Kepala Subdirektorat Standarisasi dan sertifikasi BEKRAF, Budi Triwinata mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengali potensi Papua untuk di kembangkan, berkompeten menjadi sebuah profesi.
“Kita akan mencari potensi kegiatan seperti ini, ternyata Papua sangat berpotensi besar, kita lihat perkembangannya di Papua sangat luar biasa. Sumber daya Papua, terkait Barista, kami membantu sertifikasi profesi ini.
Dilain waktu ada beberapa potensi Papua yang kami lirik, seperti musik, kria, batik, dan kuliner untuk di sertifikasi,” katanya.
Sementara itu, salah satu peserta Barista yang mewakili Kopi Djuang Jayapura, Rejha Prayogha Dumatubun, menyampaikan ungkapan terima kasih kepada BEKRAF karena telah hadir di Papua dan membantu para barista mendapatkan sertifikasi.
“Sebagai barista di Papua, kami bersyukur sekali atas program BEKRAF bisa masuk ke Papua. Teman-teman di Papua sangat butuh sertifikasi. Biasa untuk dapat sertifikasi itu, kami harus keluar Papua dan itu dengan biaya besar bahkan tiket mahal,” tutupnya. [ayu]