JAYAPURA, PapuaSatu.com – Adjahfuk Resources merupakan Hutan Wisata Mangrove yang berlokasi di Pantai Hamadi salah satu tempat hiburan yang ada di kota Jayapura merupakan program dari Dinas Kehutanan Provinsi Papua yang kini terbengkalai lantaran tidak beroperasi lagi sepi bak kuburan.
Sebelumnya lokasi yang dikelilingi hutan Mangrove ini digunakan sebagai sarana prasarana ekowisata sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan hidup warga setempat serta salah satu denasti liburan favorit masyarakat.
Beberapa waktu silam tempat ini sempat ramai dikunjungi masyarakat, lantaran sempat viral di beberapa sosial media keindahan dan keasrian nuansa alam yang membuat para pengunjungnya menimbulkan rasa penasaran karena pengunjung merasa seakan hidup berdampingan dengan alam.
Tapi sangat disayangkan, keindahan hutan mangrove ini tidak bertahan lama, lantaran saat ini terlihat Adjahfuk Resources sudah tidak dibuka lagi.
Ketika dimintai keterangan oleh PapuaSatu.com di ruang kerjanya, Seketaris Dinas Kehutanan Provinsi Papua Aristoteles menegaskan sampai saat ini pihaknya belum menemukan titik permasalahan kenapa tempat wisata yang sudah menjadi favorit di kalangan masyarakat malah ditutup.
“Itu masyarakat yang disana yang tutup, kami juga tidak tau alasannya apa, sudah sering kami lakukan pertemuan dan hasilnya mereka siap untuk buka kembali tapi kenyataannya sampai sekarang belum dibuka,” tegasnya.
Aristoteles meminta masyarakat untuk membuka kembali tempat wisata yang sudah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Papua itu, mengingat anggaran yang dikucurkan tidaklah sedikit bahkan hingga miliaran rupiah.
Sangat disayangkan kawasan yang sudah dibangun dibiarkan dan ditinggal begitu saja.
Menurutnya, sampai saat ini hubungan pihak dinas Kehutanan dengan masyarakat setempat baik-baik saja, bahkan menurutnya selama ini tidak ada hak-hak yang tidak terpenuhi.
“Saya rasa tidak ada masalah, jadi kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat dengan membangun tempat wisata yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah malah ditutup tanpa alasan yang jelas, ” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, perihal seperti ini hanya akan membuat kinerja Pemerintah khususnya Dinas Kehutanan Provinsi Papua akan dipertanyakan oleh masyarakat luas, lantaran bisa membangun tetapi tidak berhasil mengelola.
Untuk itu, ia sangat berharap kepada masyarakat adat untuk mempertimbangkan lagi untuk menutup Adjahfuk Resources ini, karena Pemerintah akan dinilai gagal dalam menjalankan program untuk memberdayakan masyarakat.[tania]