Bakar Batu Bersama Masyarakat Pegunungan Tengah, Pangdam : Ini Budaya Perlu Dilestarikan, Kita Semua Basodara

80
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa yang turut dalam proses pembakaran batu
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa yang turut dalam proses pembakaran batu

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menghadiri silaturahmi bersama masyarakat Pegunungan  Tengah di Kota Jayapura dengan menggelar acara adat Bakar Batu, bertempat di kediaman Bapak Izak Wetipo, Jalan Baru Youtefa, Abepura, Kota Jayapura, Kamis (22/9/2022).

Demikian disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H. dalam keterangannya.

Pada acara silaturahmi dan Bakar Batu bersama masyarakat, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, bahwa momentum tersebut untuk membangun kebersamaan dan menunjukan bahwa semua Basodara.

“Prosesi Bakar Batu ini juga merupakan salah satu nilai Budaya masyarakat Pegunungan. Ini adalah salah satu nilai Budaya yang perlu di lestarikan, potong babi, susun ubi dan lainnya. Pokoknya, semuanya dilakukan dengan bersama-sama,” jelas Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat menghampiri warga masyarakat saat menikmati hasil olahan menggunakan teknik bakar batu
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat menghampiri warga masyarakat saat menikmati hasil olahan menggunakan teknik bakar batu

“Prosesi ini menunjukan bahwa kita harus dipersatukan demi memupuk persatuan dan kesatuan,” tegas Pangdam XVII/Cenderawasih

Sementara itu, Bapak Izak Wetipo yang mewakili Masyarakat Pegunungan Tengah Papua mengucapkan terimakasih atas kebersamaan dan kehadiran Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih.

“Sebagai anak Papua saya ucapkan terimakasih atas dukungan dari pihak TNI yang mana mendukung kebersamaan masyarakat kami,” ungkap Bapak Izak Wetipo.

“Saya dan masyarakat terbantu dengan kegiatan positif dengan diberikan bantuan babi sebanyak 30 ekor.”

“Bantuan ini sangat berarti, khususnya untuk warga Papua Pegunungan Tengah, dan saya berharap, kiranya usaha membangun Papua ini bisa berjalan maksimal dan bisa dikembangkan. Serta jika usaha ini berhasil bakal membuka lapangan kerja untuk kita anak Papua,” tutupnya.[redaksi]