JAYAPURA, PapuaSatu.com – Proses Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di Papua oleh Badan Pusat Statistik yabg ditargetkan selesai pada 14 November 2022, masih jauh dari target.
Hal itu terutama di wilayah Pegunungan Tengah Papua, yang capaian pendataannya masih sangat minim.
Diungkapkan Kepada BPS Papua, Ny. Adriana H. Carolina, bahwa di wilayah pegunungan tengah Papua capaiannya masih dibawah 10 persen, dari target ideal antara 80-100 persen.
“Daerah pegunungan terutama itu masih belum mencapai 10 persen,” ungkapnya saat ditemui wartawan di Enterop, Kota Jayapura, Jumat (11/11/22).
Untuk Papua hanya dua kabupaten yang sudah 100 persen, yaitu Keerom sama Merauke.
Dikatakan, minimnya capaian pendataan Regsosek tersebut, terutama disebabkan kondisi medan yang sulit, dan beberapa wilayah ditambah dengan masalah keamanan, sehingga untuk masuk ke wilayah tersebut butuh pedampingan yang lengkap dari aparat keamanan TNI maupun Polri.
Diakuinya, bahwa pihaknya telah menyurat ke Polda Papua guna mendapatkan pengawalan tersebut.
Atas masalah tersebut, pihak BPS Papua sudah melaporkan ke Kemendagri dan Bappenas, guna mendapat kelonggaran dari sisi waktu pelaksanaan pendataan Regsosek di Papua.
Selain perpanjangan waktu, BPS Papua juga mengerahkan seluruh pegawainya d kabupaten kota serta provinsi untuk turun lapangan mendampingi petugas lapangan.
Selain kendala medan dan keamanan, dalam proses upload data ke aplikasi juga menjadi salah satu faktor.
“Dan untuk upload data, harus oleh orang-orang yang terdaftar di aplikasi, dan tidak bisa diwakilkan,” jelasnya.
Sehingga, untuk daerah pedalaman yang tidak terdapat jaringan internet, petugasnya harus menyelesaikan pendataannya baru dibawa ke kota untuk proses upload ke aplikasi.
Dan untuk mendiskusikan progres Regsosek tersebut, BPS Papua bersama Dijen PNPM Bappenas mengundang LSM Kompak dan Influencer Papua menggelar talkshow di Hotel Horison Ultima Entrop, Jumat (11/11/22).[yat]