SORONG, PapuaSatu.com – Memperingati Hari Masyarakat Adat se-Dunia pada 9 Agustus. Dewan Adat Papua (DAP) wilayah III Doberay akan melaksanakan berbagai kegiatan, di Kota Sorong pada tanggal 26 Juli 2022.
Hal ini disampaikan Ketua DAP wilayah III Doberay, Paul Finsen Mayor kepada wartawan, Sabtu (23/07/2022).
Mananwir Paul Finsen Mayor menyampaikan, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Lomba Yosim Pancar, Kontemporer (dancer kolaborasi tarian adat papua), dan karoeke lagu-lagu Gruop Band Black Brothers serta lagu Papua lainnya.
Tempat Pendaftaran serta pencabutan Nomor lomba dipusatkan di Aula SMA YPK 2 Maranatha Sorong, Kompleks SPG – Kota Sorong.
Untuk itu, Ketua DAP wilayah III Doberay menghimbau kepada masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi silahkan mendaftar.
“Entah itu orang asli Papua maupun non-papua dimana saja berada silahkan datang ke tempat pendaftaran untuk mendaftarkan diri sebagai calon peserta lomba, total hadiah Rp 40juta,”terangnya.
Ketua Panitia Lomba Dey Imbiri, dan dibantu oleh Axinus dan Acang tokoh seniman senior Sorong. Tarian Yosim Pancar ( Yospan ) penting sekali dilombakan, karena itu adalah bagian dari ciri khas tersendiri dari budaya dan orang Papua.
Sedangkan Kontemporer merupakan kolaborasi tarian modern dan Tarian Tradisional Papua yang sangat digandrungi oleh remaja-remaja Indonesia saat ini.
Lomba menyanyi lagu-lagu Black Brother sebagai Grup musik legendaris Indonesia dari Tanah Papua. Sehingga penting sekali untuk semua penduduk Tanah Papua ini ditanamkan rasa cinta dan memiliki Budaya dan adat istiadat Orang Asli Papua.
Dalam kesempatan ini, selaku Ketua DAP wilayah III Doberay mengajak semua Pihak untuk terlibat dalam kegiatan -kegiatan ini. Sehingga kemeriahan perayaan Hari Masyarakat Adat sedunia ini dirasakan, dan dinikmati oleh semua pihak.
Selaku penanggung jawab kegiatan juga mengucapkan, terimakasih kepada Panitia Pelaksana Lomba dan semua pihak yang turut berkontribusi dalam acara ini. “Saya yakin siapapun diatas tanah ini, bekerja tulus dan ikhlas demi dan untuk tanah dan orang Papua. Maka akan melangkah dari tanda heran satu ke tanda heran yang lain,” katanya.
Tapi juga akan hidup penuh berkat dan selalu berhasil dalam segala kerja dan nasib hidup di atas tanah ini, karena orang Papua itu hidup menyatu dengan alam dan alam menyatu dengan orang Papua. [free]