Demo Mahasiswa Uncen Berujung Anarkis, Empat Anggota Polisi Luka-Luka Satu Truck Polri Dibakar

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Aksi demo mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) di gapura masuk area kampus Uncen Waena hari Kamis (22/5) sekira pukul 10.00 WIT berakhir ricuh.

Sebagaimana selebaran yang beredar melalui media sosial, demo yang digelar Majelis Permusyawaratan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa Uncen se-Jayapura, adalah terkait tuntutan untuk menurunkan biaya SPP/UKT Angkatan 2023, 2024 dan 2025.

Kericuhan yang terjadi tepat di gapura Uncen tersebut mengakibatkan empat personil Polresta Jayapura Kota luka-luka terkena lemparan batu dari massa aksi, dan satu unit truck dinas Kepolisian dibakar.

Kapolresta Jayapura Kota AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen, S.I.K., M.H., CPHR saat diwawancarai di lokasi kejadian mengungkapkan bahwa awalnya penyampaian aspirasi sejatinya sudah terlaksana yang didengarkan langsung oleh pihak Kampus yang mana diwakili oleh Wakil Rektor III Universitas Cenderawasih.

“Namun para Mahasiswa yang menggelar aksi tersebut kemudian hendak memberhentikan aktifitas di kampus dengan menutup portal gapura naik ke kampus, akhirnya terjadi gesekan bersama aparat Kepolisian yang sedang melaksanakan pengamanan di lokasi,” ungkap AKBP Fredrickus.

Lebih lanjut kata Kapolresta, gesekan yang terjadi berupa tarik menarik antara aparat kepolisian dan para mahasiswa yang kemudian berakhir ricuh serta anarkis karena terjadi pelemparan batu dari pihak mahasiswa kepada aparat kepolisian.

“Dari aksi ricuh tersebut, satu unit mobil truck dinas kepolisian hangus dibakar oleh massa aksi dan empat personel Polresta menjadi korban lemparan batu yang mengakibatkan memar, bocor hingga luka robek, dan kini sedang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara,” ungkap Kapolresta.

Dikatakan, belum ada mahasiswa dari massa aksi yang diamankan, namun pihaknya akan melakukan identifikasi utk aksi yang terjadi, baik untuk pelaku pembakaran truck, pelemparan batu terhadap personel hingga penanggung jawab massa aksi tersebut.

Menurut Kapolresta, pengamanan yang dilakukan pihak Kepolisian hanya sebatas gapura atau gerbang kampus, tidak masuk ke area kampus.

“Dan untuk diketahui bahwa aksi mereka dalam penyampaian aspirasi tidak mendapatkan ijin dari pihak Kepolisian,” jelasnya.

Hingga saat ini aparat keamanan yang ada di lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan, yakni dari Polresta Jayapura Kota dengan dibackup oleh Polda Papua dan Brimob Polda Papua serta dari TNI yakni dari Kodim 1701 Jayapura.

Empat personel Polresta yang harus mendapatkan perawatan medis akibat lemparan batu dari massa aksi yakni Kasat Samapta AKP Rischard L. Rumboy, Aipda Nursalam, Briptu Aan Krisanto dan Briptu Dicky.[yat]