
SENTANI, PapuaSatu.com – Terkait meninggalnya salah satu warganya bernama Daud Bano, Dewan Adat Grime Nawa menyerahkan 10 poin tuntutan masyarakat adat Grime Nawa.
Untuk diketahui, Daud Bano meninggal setelah terlibat pertikaian dengan oknum anggota TNI pada 1 Januari 2024 di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura.
10 poin tuntutan diserahkan Ketua Dewan Adat Grime Nawa, Zadrak Wamebu kepada PJ Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, Dandim 1701 Letkol Inf Hendry Widodo, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, dan Ketua DPRD Kabupaten Jayapura Klemens Hamo di Kampung Kwansu, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Jumat (05/01/2024).
Zadrak Wamebu mengatakan, untuk mewujudkan perdamaian antara warga masyarakat adat Grime dan warga transmigrasi di Kampung Karya Bumi, perlu proses perdamaian.
Diantara tuntutannya, yaitu pemerintah harus membayar ganti rugi atas tanah milik adat yang dijadikan Kampung Karya Bumi yang telah digunakan selama 50 tahun sebagai lokasi transmigrasi.
“Peristiwa pembunuhan sesungguhnya adalah riak-riak sekam kebencian yang terpendam selama ini,” kata Zadrak Wamebu.
Berikutnya, kedudukan masyarakat transmigrasi dalam pandangan adat di Lembah Grime sebagai warga di dalam suatu Kampung Adat atau Blung.
“Blung adalah orang-orang yang ditempatkan sebagai tenaga bantu bagi kepentingan Kampung tersebut. Kepada Blung diberikan tempat untuk mengelola tanah dan hutan untuk menjalani kehidupannya, tetapi Blung tidak bisa membangun Kampung sendiri,” kata Zadrak yang merupakan mantan Wakil Bupati Jayapura.
Ketiga, dalam adat setempat, ketika terjadi pembunuhan di dalam satu kampung maka pihak keluarga korban akan melakukan tindakan-tindakan spontanitas berupa pembakaran kampung, penebangan tanaman dan pembunuhan hewan ternak dimana lokasi kejadian pembunuhan.
Dalam situasi seperti ini maka, pimpinan pihak pelaku pembunuhan akan melakukan penenangan masa berupa pembayaran gelang batu (samon/Hamong) kepada pihak korban.
Dalam kesempatan tersebut, PJ Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo menyampaikan apresiasi kepada Dewan Adat Grime Nawa yang telah melakukan langkah-langkah konkret dalam memberikan situasi yang kondusif pasca pembunuhan Daud Bano.
Selain itu terkait aspirasi masyarakat adat, kata Triwarno akan menjadi perhatian pemerintah.
“Ada yang kami lakukan dalam jangka waktu dekat dan ada juga yang harus dilakukan jangka panjang dengan berkoordinasi dengan pemerintah pusat,” jelasnya.[yat]










