JAYAPURA, PapuaSatu.com – Peristiwa konflik hasil Pemilihan Legislatif yang terjadi di Distrik Fayet Kabupaten Asmat, pada Senin (27/5/2019) mengakibatkan empat korban tewas dan satu luka tembak.
“Ya, setelah menerima laporan Pangdam XVII/Cenderawasi Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring segera bertindak cepat dan berkoordinasi dengan Kapolda Papua serta Komnas Ham Papua untuk membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat,” ungkap Kapendam, Kolonel Inf. Muhammad Aidi dalamketerangan persnya, Selasa (28/5/2019).
Rencana hari ini (Rabu, 28/05/2019) tim investigasi yang terdiri dari unsur Pomdam XVII/Cenderawasi, Kumdam XVII/Cend, Kesdam XVII/Cenderawasih, Korem 174/ATW, Polda Papua dan Komnas HAM Papua berangkat ke Fayet.
‘Tim akan dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW Brigjen TNI R. Agus Abdurrauf,” ungkapnya.
Tentang peristiwanya, yakni pada Senin (27/5/2019) sekitar pukul 10.00 WIT, terjadi penyerangan dan pengrusakan kantor Distrik di Kampung Fayit, Distrik Fayit, Kabupaten Asmat oleh sekelompok massa, yang diduga dari pendukung salah satu calon legislatif (Caleg) yang tidak terima hasil keputusan pemilihan legislatif (Pileg).
“Dari informasi yang berhasil dihimpun bahwa salah seorang caleg dari salah satu Parpol merasa dirinya mendapatkan kursi, namun nama yang bersangkutan digantikan orang lain dari partai yang sama oleh ketua partai,” cerita Kolonel Aidi.
Tidak terima dengan keputusan tersebut caleg yang bersangkutan mengerahkan massa sekitar 350 orang menggunakan senjata tajam dan senjata tradisional serta melakukan peyerangan ke kantor distrik yang mengakibatkan kerusakan kantor Distrik dan rumah salah seorang anggota DPRD Asmat atas nama Handayani.
Melihat situasi anarkis yang terjadi secara tiba-tiba, empat orang anggota Pos Ramil Fayit, yang kebetulan letak Pos Ramil sekitar 50 m dari Kantor Distrik dan berada dalam kepungan massa, keluar dari pos untuk berusaha mengendalikan massa.
Salah seorang anggota Pos Ramil mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa, namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut.
Dalam situasi terancam salah seorang anggota Pos Ramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah Pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas.
Dari kejadian tersebut mengakibatkan jatuh korban dari warga, antara lain Jhon Tatai (25) mengalami luka tembak siku tangan kanan dan kiri, serta sudah dievakuasi RSUD Asmat, Xaverius Sai (40) warga Kampung Bawus (meninggal dunia), Nikolaus Tupa (38) warga Kampung Akantapak (meninggal dunia), Matias Amunep (16) warga Kampung Akantapak (meninggal dunia), Frederikus Inepi (35) warga Kampung Bagair (meninggal dunia).
Selanjutnya untuk mengamankan situasi, 25 personil TNI, Polri dan Kesbangpol telah tiba di Distrik Fayet. “Sampai laporan ini diterima massa sudah berhasil ditenangkan dan situasi sudah kondusif,” ujar Aidi. [yat]