SENTANI, PapuaSatu.com – Digelarnya Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-VI (KMAN VI) dan Festival Danau Sentani (FDS) yang bertepatan dengan Perayaan HUT Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA) Kabupaten Jayapura ke-9 tahun merupakan yang istimewa dan berlangsung luar biasa.
“Selamat Kebangkitan Masyarakat Adat ke IX dan selamat Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke VI dan juga selamat merayakan Festival Danau Sentani ke XVI di Tanah TABI Papua,” ungkap Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw,SE,M.Si dalam sambutannya yang sekaligus sebagai Ketua Panitia Konggres Masyarakat Adat Nusantara ke-VI (KMAN VI) 2022 pada pembukaan KMAN VI di Stadion Barnabas Youwe (SBY) Sentani, Senin (24/10/22).
Untuk kebangkitan masyarakat adat tersebut, Bupati Jayapura dua periode tersebut mengambil kebijakan dengan membentuk Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) yang kantornya berada di Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani.
Kebijakan itu diambil berdasarkan amanat Perdasus Papua Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2008, bahwa pemerintah kabupaten dan kota segera membentuk tim kajian masyarakat adat.
Dan hal tersebut sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura, dengan membentuk tim GTMA.
Sehingga, Kantor Bupati Jayapura tidak lagi hanya milik ASN atau PNS saja, namun juga dimiliki oleh orang adat.
Dari pembentukan GTMA tersebut, telah menghasilkan sejumlah karya besar, yang salah satunya adalah penetapan kampung adat yang telah mendapat kodefikasi dari pemerintah pusat.
Selain itu dari 19 adat suku di wilayah adat Khena Mbay Umbay juga telah memetakan 1,4 juta hektar wilayah milik masyarakat adat.
“Dari delapan (8) wilayah adat kampung dan sub kampung, dari 2696,6 hektar juga sudah dipetakan, dan peringatan sembilan tahun yang kita rayakan hari ini tanggal 24 Oktober 2022, adalah hasil karya mereka Tim GTMA,” ucap Bupati Jayapura.[mc kmanvi/yat]