Dihadang Kelompok Bersenjata, Satu Personil TNI Tewas dan Satu Luka

477
Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw bersama Kasdam XVII/Cenderawasih, Danrem dan pejabat utama Kodam XVII/Cenderawasih maupun pejabat utama Polda Papua saat keluar dari ruang jenazah RS AD Marthen Indey untuk melihat personil TNI yang tewas.

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Satu personil TNI yang sedang menjaga kawasan perbatasan RI-PNG dilaporkan tewas dan satu lagi luka tembak, setelah dihadang kelompok bersenjata saat dalam perjalanan dari Pos Kaliasin menuju Pos Bewan, guna mengambil logistic.

Danrem 172/PWY, Kolonel Inf. J.B. Parluhutan Sianipar mengungkapkan bahwa kedua personil tertembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari bukit, saat sedang menyeberang sungai dengan kondisi jembatan yang sudah rapuh, sekitar 5 kilometer dari Pos Bewan.

“Jadi hari ini (Senin, 30/12/19), rekan-rekan kita dari Satgas 713/ST itu melakukan kegiatan rutin untuk mengambil logistik di Pos Bewan,” ungkapnya saat ditemui wartawan usai melihat kedua korban di RS TNII AD Marthen Indey, Aryoko, Kota Jayapura, Senin (30/12/19).

Satu regu Satgas Pamtas RI-PNG dari Yonif 713/ST Gorontalo yang dalam perjalanan, dihadang sekitar 4 orang dari KKB dan ditembaki dari ketinggian, sehingga sempat terjadi kontak tembak antara Satgas TNI dengan KKB.

Dari kontak tembak pertama, mengakibatkan Serda Miftachur Rohmat tewas tertembak bagian bahu, dan satu lagi Prada Jhuwandy mengalami luka tembak di pelipis.

Keduanya kemudian dievakuasi menggunakan helicopter milik TNI, dan langsung dibawa ke RS AD Marthen Indey.

Danrem mengakui terkendala untuk melakukan pengejaran, bila KKB tersebut lari menyeberang ke wilayah negara tetangga PNG.

“Memang kendala kita itu. Kelompok-kelompok yang mengganggu wilayah perbatasan kita, kemudian lari ke PNG,” ungkapnya.

Kalau KKB masuk ke wilayah PNG, otomatis TNI tidak bisa masuk. Karena itu, kata Danrem, TNI akan berupaya melakukan negosiasi dengan pemerintah PNG. “Kita akan melakukan upaya-upaya untuk bernegosiasi dengan pemerintah PNG untuk melokalosir kelompok-kelompok yang sering mengganggu wilayah perbatasan Indonesia,” ujarnya.

Negosiasi tersebut sudah pernah dilakukan, yang kemudian Pemerintah PNG menghancurkan markas-markas KKB tersebut. Namun kemudian saat ini KKB tersebut pindah posisi markasnya.

Terkait peristiwa tersebut, Senin (30/12/19) sore, Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw langsung mengunjungi korban.

Dalam kunjungannya, Kapolda disambut dan ditemani Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Irhan Waroihan.[yat]