JAYAPURA, PapuaSatu.com – Usai upacara HUT Bhayangkara ke-73 yang berlangsung hikmat yang dipimpin langsung Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Rudolf A. Rodja, di Lapangan Mako Brimob Polda Papua, Kotaraja, Rabu (10/7/2019), dilanjutkan dengan syukuran potong tumpeng.
Undangan dan peserta upacara pun kemudian dibuat kagum dengan aksi Polisi Cilik (Polcil), yang memperagakan berbagai gerakan baris-berbaris, pengaturan lalu lintas dan sejumlah variasi gerakan lainnya, serta tarian.
Usai acara suasana lapangan Brimob berubah saat Edo Kondologit bersama tiga artis lokal naik panggung dengan membawakan tembang hitsnya yang berjudul Aku Papua.
Tak mau ketinggalan, satu tarian khas Papua, yakni yosim pancar (Yospan) keliling lapangan Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Rudolf A. Rodja bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Panti Sembiring, Wakapolda Papua, Sekda Pemrpov Papua beserta seluruh pejabat dan TNI/Polri .
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Rudolf A. Rodja dalam sambutannya membacakan sambutan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian mengungkapkan rasa syukurnya, karena sampai saat ini Polri tetap survive melaksanakan tugasnya sebagaimana diatur undang-undang.
“Polri yang saat ini memiliki anggota 446.873 personel, tersebar pada 34 Polda di 34 Provinsi, 461 Polres di 514 Kabupaten/Kota, serta 4.872 Polsek di 7.201 Kecamatan, bersama-sama dengan TNI dan komponen-komponen bangsa lainnya menjadi pilar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Kata Kapolri, berbagai perbaikan yang dilaksanakan oleh Polri selama 3 tahun terakhir melalui Program Promoter, dititikberatkan pada 3 kebijakan utama, yaitu peningkatan kinerja, perbaikan kultur, dan manajemen media.
Peningkatan kinerja diwujudkan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme dalam penegakan hukum, dan pemeliharaan stabilitas kamtibmas secara optimal.
Perbaikan kultur direalisasikan dengan menekan budaya koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan, dan menekan kekerasan eksesif.
Sedangkan manajemen media dilaksanakan pada media konvensional dan media sosial, dengan menyampaikan berbagai upaya Polri dalam pemeliharaan kamtibmas dan meminimalisir berita negatif, termasuk hoax dan ujaran kebencian.
Tiga tahun implementasi Program Promoter telah menunjukkan hasil yang baik. Kepercayaan publik terhadap institusi Polri terus meningkat. Polri pada tahun 2016 termasuk dalam 3 institusi dengan kepercayaan publik rendah, dan saat ini, berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga yang kredibel, telah berada pada 3 besar lembaga yang dipercaya publik. [yat]