
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Angka inflasi Bulan Desember maupun inflasi year on year (YOY) di dua kota yang dijadikan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Papua, yakni Kota Jayapura dan Kota Merauke, masing-masing menunjukkan data inflasi yang relative kecil, yaitu untuk Kota Jayapura 0,66 persen dan Kota Merauke 0,86 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) masing-masing sebesar 141,42 dan 140,11.
Sedangkan inflasi tahun berjalan maupun year on year (yoy) Desember 2019 Kota Jayapura mencapai 0,60 persen, dan Kota Merauke 0,65 persen.
Capaian tersebut, jauh dibawah target yang ditetapkan pemerintah, yaitu 3±1 persen.
Dengan posisi tersebut, menurut Kepala BPS Provinsi Papua, Simon Sapari, relative sangat stabil dan perlu dipertahankan.
“Mungkin orang bilang biarkan orang mau jual garam mau kasih tinggi harganya atau tidak. Tapi kita sebagai negara tidak bisa membiarkan dan harus bertindak. Sehingga ini (tingkat inflasi, red) harus kita pertahankan,” tandasnya saat merilis berita resmi statistic di Aula BPS Papua, Kamis (02/01/20).
Hal senada diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua, Tigor Naek Sinaga, bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait rendahnya inflasi di Kota Jayapura dan Merauke.
“Saya rasa inflasi rendah ini bukan suatu kekhawatiran,” jelasnya dalam kesempatan menghadiri release bulanan data inflasi di Aula BPS Papua, Kamis (02/01/20).
Hal itu, menurut Tigor, karena inflasi tersebut disebabkan oleh beberapa factor atau bebrapa komponen perekonomian masyarakat, seperti harga bahan makanan, harga tiket pesawat udara, dan lain-lain.
Dan bila dilihat data inflasi nasional yang merupakan rata-rata inflasi dari tiap daerah tercatat 2,72 persen, masih di dalam rentang target yang ditetapkan pemerintah 3±1 persen.[yat]