SENTANI, PapuaSatu.com – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw,SE,M.Si mengungkapkan, bahwa persoalan lahan SMPN1 Sentani perlu ada penyelesaian, bukan hanya masalah pembayaran, tapi juga ada hal yang harus diselesaikan terkait kepemilikan lahan yang sebenarnya.
“SMPN 1 kita harus satukan data dulu,” ungkapnya saat ditemui wartawan di Sentani, Kamis (1/9/22).
Data dimaksud, kata bupati, ada perbedaan antara nilai yang ada di Tim Tanah di Pemerintah Kabupaten Jayapura dengan Tim Apprasial (tim penentu nilai tanah) dari BPKP.
Sementara tim tanah yang adakan negosiasi dan pembicaraan dengan tim apprasial yang punya tugas untuk menilai fasilitas publik itu sedikit berbeda, jadi ini harus dipastikan
“Nilainya beda, jadi saya pikir itu yang kita harus meluruskan,” ujarnya.
Sedangkan terkait kepemilikan lahan SMPN1 Sentani, kata Bupati Mathius, juga bermasalah karena ada beberapa pihak yang datang mengklaim.
“Pemerintah tidak mau salah bayar, karena ada beberapa pihak yang datang,” jelasnya.
Karena itu, para pihak tersebut diminta agar bersatu.
Ditegaskan, pemerintah ingin memastikan lagi lahan tersebut milik siapa, meskipun ada pengadilan yang memutuskan siapa pemilik yang sah.
“Intinya pemerintah hati-hati dalam melakukan pembayaran,” jelasnya lagi.
Dikatakan juga, bisa juga dilakukan pembayaran, tapi dengan cara dititip dulu ke satu tempat sampai semua masalah yang terkait selesai.
“Tapi jangan halangi sekolah, itu yang tadi kita komunikasi. Jangan anak-anak jadi korban,” ujar bupati lagi.[yat]